Dunia crypto semakin berkembang dilihat dari banyaknya token dan koin yang bermunculan. Namun, dari sekian banyak koin tersebut, semua memiliki kegunaan dan klasifikasi yang mungkin berbeda. Stablecoin merupakan salah satu dari beberapa jenis token. Saat ini, sudah ada stablecoin yang berdasarkan pada rupiah yaitu BIDR dan IDRT. Apa perbedaan dari kedua token tersebut? Sebelum membahas keduanya, mari kita bahas sekilas mengenai apa itu stablecoin.
Apa Itu Stablecoin
Stablecoin adalah sebuah aset kripto yang nilainya berpatokan pada nilai aset lain yang stabil, contohnya adalah mata uang fiat (rupiah, dollar, dan sebagainya) atau komoditas lain seperti emas. Karena tingginya volatilitas di pasar crypto, stablecoin muncul sebagai aset yang memiliki nilai stabil dan bertujuan untuk melindungi harga dari volatilitas tersebut.
Stablecoin bersifat global dan memiliki volatilitas yang cukup rendah karena harganya yang mengikuti aset stabil lain. Keuntungan menggunakan stablecoin adalah sangat mudah untuk digunakan dalam pembayaran dan menyediakan transaksi yang cepat, sehingga aset kripto yang satu ini cocok untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal Apa Itu BIDR
BIDR merupakan singkatan dari Binance Indonesian Rupiah. BIDR diluncurkan pada Juni 2020 oleh dua perusahaan blockchain yaitu Binance dan Tokocrypto. Binance Indonesian Rupiah merupakan stablecoin BEP-2 yang dibangun diatas jaringan Binance Chain. Koin ini memungkinkan transfer koin di blockchain menjadi murah dan efisien.
BIDR adalah sebuah koin hybrid karena merupakan aset kripto, namun harganya mengikuti nilai rupiah secara real time. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para penggunanya untuk bertransaksi Binance Indonesian Rupiah dalam bentuk crypto maupun dalam bentuk mata uang fiat.
Nilai 1 BIDR setara dengan 1 rupiah. Jika kamu ingin mendapatkan Binance Indonesian Rupiah secara instan, kamu dapat melakukan deposit ke platform yang mendukung Binance Indonesian Rupiah. Salah satu kelebihan dari BIDR atau stablecoin lainnya adalah banyak digunakan sebagai pair untuk membeli aset kripto lainnya seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, USD Tether, dan masih banyak lagi.
Hal ini merupakan hal yang cukup positif bagi Indonesia karena memiliki terobosan baru yang mendukung perkembangan dunia crypto. Kemunculan Binance Indonesian Rupiah mungkin akan membuka banyak layanan keuangan dan ekosistem blockchain lainnya di Indonesia. Namun, selain BIDR, ternyata masih ada lagi stablecoin yang menggunakan nilai rupiah sebagai patokan, mari kita bahas koin tersebut.
Keunggulan BIDR
Ketika pengguna melakukan deposit di platform yang menggunakan BIDR, maka rupiah akan secara otomatis diubah menjadi BIDR. Nilai BIDR dengan nilai rupiah adalah 1:1, hal ini berarti jika kamu melakukan deposit sebanyak 10 juta rupiah, maka rupiah tersebut akan diubah dan kamu akan mendapatkan 10 juta BIDR. Hal ini dianggap mempermudah transaksi bagi pengguna yang ingin membeli aset kripto seperti BUSD atau USDT menggunakan Binance Indonesian Rupiah. Selain itu, BIDR juga dapat digunakan sebagai pairing aset kripto lainnya seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Ripple (XRP), Solana (SOL), dan aset kripto lainnya.
Mengenal Apa Itu IDRT
Sama halnya dengan Binance Indonesian Rupiah, Rupiah Token (IDRT) juga merupakan stablecoin yang berpatokan pada nilai rupiah. IDRT dikelola oleh PT Rupiah Token Indonesia, perusahaan yang berbeda dengan Binance Indonesian Rupiah. Token ini memungkinkan para penggunanya untuk melakukan transaksi dan mengirim rupiah dengan instan atau cepat.
IDRT merupakan token ERC-20 yang dibangun diatas jaringan Ethereum. Namun, IDRT juga memiliki token yang ada dalam jaringan BEP-2 Binance Chain yaitu IDRB. Semua transaksi yang ada dalam jaringan Binance Chain akan dibebankan sejumlah biaya dalam bentuk BNB.
Pengelolaan yang berbeda membuat IDRT dan BIDR memiliki perbedaan harga. Hal ini wajar karena banyak aturan berbeda yang diterapkan, contohnya seperti biaya transaksi, biaya gas, pengelolaan, dan lain-lain.
Keunggulan IDRT
Rupiah Token (IDRT) sudah bekerja sama dengan beberapa exchange sehingga akan lebih mudah lagi untuk mendapatkannya. Platform yang mendukung dan menjadikan IDRT sebagai pair adalah Binance, HitBTC, Bitsten, Liquid, Ecxx, dan Hoo. Selain itu, Rupiah Token juga dapat didapatkan di platform exchange berbasis Ethereum seperti Uniswap.
Perbedaan BIDR vs IDRT
BIDR dan IDRT sekilas terlihat mirip karena sama-sama menggunakan rupiah sebagai patokan. Namun, ada beberapa perbedaan yang dapat kita lihat.
- Dari segi blockchain. Kedua token ini dibangun diatas jaringan blockchain yang berbeda. BIDR merupakan token BEP-2, sedangkan IDRT adalah token ERC-20.
- Dari segi exchange. BIDR merupakan token atau stablecoin yang hanya bisa didapatkan di Binance dan Tokocrypto, sedangkan IDRT bisa didapatkan di beberapa exchange yang sudah disebutkan diatas. Namun, IDRT memiliki pilihan pair aset crypto yang terbatas.
- Dari segi perusahaan dan audit. BIDR merupakan token milik Binance yang diaudit setiap bulannya oleh perusahaan Kantor Akuntan Publik Ojak Lumban Gaol. Sedangkan, IDRT merupakan token milik PT Rupiah Token Indonesia dan diaudit setiap bulannya oleh Kantor Akuntan Publik Arif & Glorious.
Kedua token tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang mirip karena keduanya merupakan stablecoin. Namun, keduanya memiliki kelebihan tersendiri sehingga kamu bisa menggunakannya sesuai kebutuhan.