Birama adalah jumlah ketukan dalam sebuah lagu yang digunakan bersamaan dengan tempo ketika menciptakan sebuah musik atau melodi. Secara etimologi, birama berasal dari bahasa belanda, ‘maat’, dan bahasa latin, “metrum”. Makna dari kedua kata tersebut artinya sebuah ketukan-ketukan.
Meski serupa, ternyata birama dan tempo berbeda, lho. Lantas, apa itu birama? Apa saja jenis birama dalam musik? Dan apa fungsi birama ketika seseorang membuat melodi? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Birama
Mengutip Prodigies, birama adalah satuan kelompok ketukan tetap yang dimulai dengan ketukan kuat sampai ketukan kuat berikutnya. Biasanya, birama ditulis dengan angka atau pecahan. Contohnya 2/4, 6/8, dan lainnya. Angka 2 (pembilang) akan menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama, sementara angka 4 (penyebut) akan menunjukkan nilai nada dalam satu ketikan.
Birama ini biasanya akan terdapat pada notasi balok musik sebagai segmen dari baris melodi yang menunjukkan ketukan. Misal dalam sebuah notasi balok terdapat tulisan birama ¾, maka akan menunjukkan bahwa nada-nada yang ada di setiap ruas birama akan seharga 3 ketukan, yang mana setiap ketukannya akan senilai ¼.
Dalam satu lagu pendek, umumnya terdiri atas 8 atau 16 birama. Sementara itu dalam sebuah lagu standar, akan terdiri dari 32 birama.
Satu ruas birama digambarkan dengan batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Garis-garis ini terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis, penggunaan garis birama jarang sekali ditemui.
Sedangkan dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam melodi memiliki tekanan suara teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan, sedangkan aksen adalah birama yang kuat.
Jenis-Jenis Birama dalam Melodi
1. Birama Perduaan Bersahaja: Birama 2/4 dan 2/8
Dalam birama 2/4 ini terdapat dua ketukan. Pada tanda birama 2/4, memiliki 2 ketukan yang mana bernilai ¼ di setiap biramanya. Dengan kata lain, terdapat dua knot ¼ di setiap birama. Contoh lagu daerah yang menggunakan birama jenis ini adalah Manuk Dadali.
2. Birama Perduaan Bertingkat: Birama 4/4, 8/4, 4/8, dan 8/8
Birama perduaan bertingkat alias birama 4/4 adalah birama yang terdapat 4 ketukan. Artinya, di setiap birama akan memiliki 4 ketukan yang senilai ¼. Dengan kata lain, terdapat empat knot ¼ dalam setiap biramanya. Contoh lagu daerah yang menggunakan birama jenis ini adalah Si Jali-Jali.
3. Birama Pertigaan Persahaja: Birama ¾ dan ⅜
Birama 3/3 alias birama pertigaan bersahaja adalah birama yang terdapat dari 3 ketukan. Tanda ¾ biasanya disebut dengan tempo waltz. Dalam birama ini memiliki 3 ketukan yang bernilai ¼ dalam satu biramanya. Dengan kata lain, terdapat 3 knot ¼ dalam setiap birama. Contoh lagu daerah yang menggunakan birama jenis adalah Burung Kakatua.
4. Birama Pertigaan Bertingkat: Birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8
Birama 6/8 alias birama pertigaan bertingkat adalah birama yang terdapat 6 ketukan. Artinya, di setiap birama akan memiliki 6 ketukan yang bernilai ⅛. Dengan kata lain, terdapat 6 knot ⅛ menjadi patokan temponya. Cukup banyak lagu daerah yang menggunakan birama jenis ini, salah satunya adalah Desaku yang Kucinta.
Fungsi Birama
Birama adalah ketukan yang membuat musik berirama dan terdengar menarik di telinga para pendengarnya. Adapun fungsi birama terbagi menjadi dua, yaitu musikal dan simbol yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Fungsi Musikal
Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.
Fungsi musikal ini juga berarti satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari dua bunyi, yaitu rendah dan tinggi, yang nantinya akan membangun irama.
2. Fungsi Simbol
Fungsi simbol ini berhubungan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4, dan lain sebagainya.
Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Kemudian dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi garis vertikal yang disebut dengan garis birama.
Namun, seperti yang telah disebutkan di atas, hal ini hanya bisa ditemukan pada musik diatonis, dan tidak akan ditemukan penggunaannya pada musik pentatonis. Nah, itu dia informasi tentang birama yang ternyata berbeda dengan tempo dan memiliki fungsi untuk memperindah melodi. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!
Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.
Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!