Capital gain merupakan istilah yang menjadi salah satu incaran bagi para investor jadi penting sekali untuk mengenalnya lebih dekat lagi. Termasuk dalam investasi kripto, kamu perlu memahami cara menghitung capital gain dalam kripto.
Dalam dunia investasi, kamu akan berkenalan dengan istilah capital gain. Ini merupakan salah satu sumber profit yang akan kamu dapatkan jika memutuskan untuk berinvestasi, misalnya di instrumen saham dan kripto.
Apa Itu Capital Gain?
Capital gain itu sendiri merupakan sebuah keuntungan yang akan diterima oleh investor ketika menjual aset investasinya. Tidak hanya berupa saham namun juga bisa instrumen lain seperti obligasi dan properti. Bisa juga diartikan bahwa ini merupakan selisih antara nilai jual dan beli dari aset investasi.
Sama halnya ketika kamu berdagang. Misalnya, kamu menjual produk baju dan membelinya dari supplier dengan harga Rp100 ribu.
Kemudian kamu menjual kembali produk tersebut ke konsumen dengan harga Rp150 ribu. Artinya kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp50 ribu. Seperti inilah konsepnya, sangat sederhana dan mudah untuk dipahami.
Mari buat contoh langsung dalam bidang investasi saham. Misalnya, kamu membeli 2 lot saham seharga Rp5 juta. Kemudian kamu menyimpan saham tersebut selama 3 tahun dan menjualnya kembali di harga Rp8 juta. Dari sini bisa diketahui bahwa kamu telah mendapatkan capital gain sebanyak Rp3 juta.
Ada 2 jenis selisih jual beli yang penting untuk kamu pahami. Keduanya dibedakan oleh jangka waktu penyimpanan aset sebelum dijual kembali. Berikut adalah penjelasan singkatnya:
- Jangka pendek: selisih harga jual beli aset yang didapatkan oleh investor dengan kurun waktu di bawah 3 tahun. Biasanya ini berlaku untuk jenis instrumen properti. Namun untuk instrumen seperti saham dan reksadana, maka jangka pendeknya adalah kurang dari 1 tahun.
- Jangka panjang: selisih harga jual beli aset yang diperoleh investor dalam waktu lebih dari 3 tahun. Perlu diingat bahwa keuntungan jangka panjang ini tidak akan berlaku untuk jenis instrumen berupa perhiasan dan reksadana.
Cara Menghitung Capital Gain dalam Kripto
Perlu diketahui bahwa keuntungan dari hasil selisih nilai jual dan beli ini ternyata tidak hanya berlaku pada aset saham dan obligasi. Investor yang bermain di aset kripto juga bisa mendapatkan keuntungan dari selisih jual beli tersebut.
Itulah mengapa banyak sekali investor kripto yang kemudian beralih menjadi trader dan memilih untuk memperjualbelikan aset tersebut.
Bagaimana cara menghitung capital gain dalam kripto? Sebenarnya tidak ada perbedaan cara menghitung capital gain untuk aset lainnya. Tetap saja konsepnya sama yaitu nilai jual dikurangi nilai beli atau sebaliknya.
Jika kamu membeli sebuah aset crypto kemudian menjualnya kembali maka selisih nilai jual dan belinya merupakan bentuk keuntungan. Perhitungan ini sangat penting untuk dilakukan apalagi jika kamu ingin melakukan trading atau jual beli aset.
Sama halnya seperti pedagang, kamu pasti berharap bisa mendapatkan keuntungan dari aktivitas jual beli tersebut. Jadi hitung dulu berapa selisih jual dan belinya agar bisa mendapatkan profit dan dana modal tidak terbuang sia-sia.
Baca juga: Kupas Tuntas Strategi dan Cara Investasi Aset Kripto
Apa Itu Capital Loss?
Jika ada capital gain maka kamu juga akan mengenal adanya capital loss. Jadi perhitungan selisih nilai jual dan beli suatu aset ini tidak selamanya menghasilkan nilai yang positif. Ada kalanya nilai selisih ini adalah negatif yang artinya kamu mengalami kerugian. Kerugian inilah yang kemudian dikenal dengan nama capital loss.
Dalam dunia investasi dan trading aset seperti crypto, memang benar bahwa akan selalu ada posisi untung dan rugi. Tidak mungkin kamu selalu mendapatkan keuntungan sehingga harus siap dengan kerugian yang akan ditanggung. Hanya saja memang kerugian ini bisa dihindari atau dicegah.
Tips Menghindari Capital Loss
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari capital loss:
1. Lakukan Jual dan Beli di Waktu yang Tepat
Tips pertama, mudah saja sebenarnya jika ingin mendapatkan untung dari jual beli aset. Kamu hanya perlu menjual dan membeli aset tersebut di waktu yang tepat.
Kapan waktu yang tepat itu? Ini adalah waktu ketika harga aset yang kamu miliki melambung tinggi. Apalagi jika nilainya jauh dari harga beli yang kamu bayarkan dahulu.
Inilah mengapa sangat penting untuk selalu update informasi kondisi pasar. Kamu harus melihat seperti apa harga aset yang kamu miliki. Jika harganya melambung tinggi maka tidak ada salahnya untuk menjual aset tersebut. Tapi ingat, pastikan untuk tetap rasional dan harus benar-benar yakin saat menjual aset.
2. Pilih Aset yang Bernilai Bagus
Sangat disarankan untuk memilih aset yang bagus. Secara logika, jika kamu membeli aset yang performanya kurang bagus dan nilainya juga buruk maka tidak akan ada harapan di masa depan.
Apalagi jika nilainya cenderung merosot dari tahun ke tahun. Jadi lebih baik pilih aset yang bernilai bagus dan prospeknya juga menjanjikan. Cara ini sangat efektif membantu kamu terhindar dari capital loss.
3. Gunakan Strategi Investasi Jangka Panjang
Coba gunakan strategi investasi jangka panjang sebelum memutuskan untuk menjual aset atau instrumen investasi. Strategi ini juga cukup banyak diterapkan oleh investor yang ingin menyimpan asetnya terlebih dahulu.
Daripada langsung dijual dan mendapatkan keuntungan yang tidak seberapa, lebih baik disimpan dulu. Jadikan sebagai aset jangka panjang lalu jual di waktu yang tepat.
Capital gain menjadi salah satu sumber keuntungan bagi para investor dan trader. Aktivitas jual beli aset ini sekarang juga semakin mudah untuk dilakukan. Kamu bisa menggunakan berbagai platform atau aplikasi online.
Pastikan untuk melakukan pertimbangan yang matang dan hitung baik-baik berapa nilai keuntungan yang akan diperoleh. Hendaknya kamu melakukan aktivitas investasi berdasarkan analisis dan keputusan sendiri.
Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!
Untuk menemukan artikel menarik lainnya, ayo, cek halaman Belajar Ajaib Kripto! Download juga aplikasi Ajaib Kripto di iOS dan Play Store dengan klik button di bawah ini!