Seputar Info

Pengertian CVP, Tujuan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

cvp-adalah

CVP adalah istilah yang perlu diketahui oleh kamu yang aktif berbisnis. Seperti yang kamu tahu, bisnis juga tidak jauh dari perhitungan yang menyangkut keuangan. Perhitungan ini bisa membantu usahamu berkembang dengan strategi-strategi yang tepat.

Kamu pasti tahu sebuah bisnis bisa berjalan dengan perhitungan dan strategi yang dipikirkan secara matang. Untuk itu kamu perlu memahami apa itu CVP, tujuan, fungsi, dan bagaimana cara perhitungannya. Yuk, disimak pembahasannya di artikel ini.

Pengertian CVP

CVP atau CVP analysis adalah perhitungan dalam bisnis yang biasanya digunakan untuk mencari tahu perubahan jumlah biaya dan volume, terhadap laba yang bisa dihasilkan oleh perusahaan.

CVP adalah singkatan dari cost, volume, dan profit. Cost artinya biaya, volume artinya jumlah produksi dalam periode tertentu, dan profit artinya laba perusahaan.

Dalam berusaha, biaya yang kamu keluarkan akan berpengaruh pada berapa banyak barang yang kamu jual. Idealnya, barang yang dijual banyak itu mendatangkan keuntungan yang banyak juga, tapi kenyataannya tidak selalu seperti itu.

Kamu tidak bisa sembarangan langsung menentukan berapa jumlah barang yang harus diproduksi, tanpa menentukan target terlebih dulu. Kalau produksi barangnya terlalu banyak, sementara kamu belum siap melakukan penjualan masif, maka biaya yang kamu keluarkan untuk usaha pun akan percuma.

CVP adalah perhitungan yang hadir untuk memastikan agar kamu mampu menentukan keputusan yang tepat untuk bisnismu.

Tujuan CVP

CVP adalah rumus atau metode perhitungan yang digunakan oleh usaha untuk mengeluarkan biaya produksi yang sesuai, sehingga bisa menghasilkan volume yang mencapai target alias meraih laba.

Bisnis atau usaha manapun pasti ingin meraih laba dari aktivitasnya, tapi memang untuk meraih laba itu dibutuhkan strategi cerdas. Bukan hanya berjualan saja, tanpa memperhitungkan hal lainnya.

CVP hadir agar kamu sebagai pemilik usaha bisa membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Memiliki usaha tidak bisa asal melakukan pengambilan keputusan. Kamu harus bisa menentukan strategi sesuai data yang berhasil dihimpun.

Fungsi CVP

Tujuan dari CVP sudah cukup jelas. Tidak hanya sampai di situ, CVP adalah perhitungan yang punya fungsi sebagai berikut:

1.      Membantu perusahaan melakukan analisis BEP

Break Even Point adalah titik keseimbangan yang penting untuk suatu usaha. Titik keseimbangan ini menandakan modal yang dikeluarkan dan pendapatan bertemu di titik yang sama.

Artinya, penjualan sudah mencapai titik impas yang sama dengan jumlah modal yang dikeluarkan oleh usaha alias balik modal. Usaha tersebut pun sudah siap untuk meraih laba yang diimpikannya.

2.      Mengantisipasi perubahan biaya dan volume

CVP adalah perhitungan yang digunakan untuk mengantisipasi biaya atau modal yang berubah. Ini adalah makanan sehari-hari suatu bisnis ketika menghadapi situasi bahan baku yang tiba-tiba naik karena perubahan perekonomian.

Ketika biaya yang dikeluarkan jumlahnya membengkak, mau tidak mau kamu sebagai pemilik bisnis harus melakukan penyesuaian. Biasanya dengan mengurangi volume penjualan atau volume tetap sama, tapi harga produk dinaikkan.

3.      Membantu perusahaan membuat strategi yang tepat ketika merugi

Kerugian bisa dialami oleh usaha mana saja dan CVP adalah rumus yang bisa membantu pemilik usaha untuk menetapkan strategi dalam menghadapinya. Dengan perhitungan yang tepat, usaha kamu yang merugi itu pun bisa selamat.

4.      Menentukan jumlah produksi yang ideal

Tadi sudah dikatakan bahwa sebuah usaha tidak bisa sembarangan memproduksi barang yang banyak. Percuma saja memproduksi banyak-banyak kalau nantinya kesulitan dalam penjualan.

Untuk itu kata-kata yang paling tepat adalah menentukan jumlah produksi yang ideal. Maksudnya adalah jumlah produksi yang mampu dilakukan perusahaan dan mampu dijual dalam kurun waktu tertentu.

Apalagi beberapa produk punya masa kadaluarsa. Ini juga yang harus diperhatikan oleh produsen.

Cara Menghitung CVP

Rumus yang bisa digunakan untuk analisis CVP adalah menggunakan margin kontribusi yang didapatkan dari total penjualan dan biaya tetap. Di bawah ini adalah cara perhitungan yang dihubungkan dengan kasus.

Perusahaan CB punya biaya tetap Rp300.000.000. Margin kontribusi adalah 40%. Lalu berapa banyak produk yang harus dijual agar perusahaan CB bisa meraih titik impas atau BEP?

BEP = Biaya tetap : Margin kontribusi

BEP = 300.000.000 : 40%

BEP = 750.000.000

Perusahaan CB harus mencapai penjualan Rp750 juta untuk mencapai titik impas atau BEP. Margin kontribusi per unit adalah Rp100.000. Lalu, berapakah jumlah produk yang harus berhasil terjual?

Produk yang Harus Terjual = (Target profit – biaya tetap) : Margin Kontribusi per unit

Produk yang Harus Terjual = (750.000.000 – 300.000.000) : 100.000

Produk yang Harus Terjual = 4.500

Perusahaan CB harus bisa menjual sebanyak 4.500 unit produk untuk bisa balik modal atau mencapai titik BEP.

Itu dia penjelasan mengenai CVP. Rumusnya mudah dihitung. Namun, sebelumnya kamu harus menghitung berbagai macam komponen seperti biaya tetap, margin kontribusi, biaya variabel, dan penjualan.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli BitcoinEthereumBinance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait