Seputar Info

Apa Itu ERC-20: Standar Token Crypto Milik Ethereum

ERC-20

Ethereum sebagai aset kripto yang revolusioner, tentu memiliki sebuah tujuan yang jelas. Berkat teknologi yang dibuatnya, banyak aset kripto lainnya mulai berkembang. Dari sekian teknologi tersebut, Ethereum membuat sebuah standar yang dinamakan ERC-20. Apa itu ERC-20? Sebelumnya, mari kita bahas Ethereum dahulu secara singkat.

Apa Itu Ethereum

Ethereum diluncurkan pada tahun 2015 oleh Vitalik Buterin. Ethereum merupakan platform blockchain terdesentralisasi pada sistem crypto yang berbasis open-source. Sistem Ethereum memungkinkan untuk Distributed Applications (Dapps) dan Smart Contract untuk dibuat dan dijalankan tanpa waktu henti, kontrol, penipuan, dan campur tangan pihak ketiga.

Secara umum, Ethereum tidak jauh berbeda dengan Bitcoin karena memiliki sistem transaksi peer-to-peer dan diperjual-belikan di bursa crypto. Ada banyak rancangan menarik yang dibangun di jaringan Ethereum.

Pada tahun 2016, Ethereum dibagi menjadi dua blockchain yang terpisah. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan ada seorang kriminal yang mencuri lebih dari US $50 juta dana yang sudah dikumpulkan di DAO. Ethereum pun terpisah menjadi Ethereum (ETH) dan Ethereum Classic (ETC). Ethereum (ETH) memiliki tujuan untuk diperdagangkan seperti aset kripto pada umumnya dan digunakan pada ekosistem Ethereum untuk menguangkan pekerjaan dan menjalankan aplikasi. Di dalam transaksi pada jaringan Ethereum terdapat gas fee. Apa itu gas fee?

Pengertian Gas Fee

Gas fee merupakan nilai yang perlu dibayar seseorang ketika melakukan sebuah transaksi di dalam blockchain Ethereum. Jadi, gas fee dapat dikatakan sebagai biaya transaksi yang ada di dalam sistem Ethereum. Gas fee ini nantinya akan digunakan untuk biaya alokasi sumber daya yang bersumber dari mesin virtual Ethereum atau Ethereum Virtual Machine (EVM). EVM berfungsi untuk menjalankan Dapps dan smart contract diatas blockchain Ethereum agar lebih mandiri dan aman.

Dalam Ethereum, gas fee dihitung menggunakan satuan Gwei. Gwei merupakan suatu pecahan kecil dari Ether (ETH), aset kripto resmi Ethereum. Sedangkan tarif gas fee sendiri ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara penambang (miner) dan pengguna blockchain Ethereum.

Apa Itu Token ERC-20

Ethereum memiliki suatu standar teknis yang digunakan untuk membuat dan mengimplementasikan token melalui blockchain-nya, standar ini dinamakan ERC-20. Standar ERC-20 diusulkan oleh seorang developer Ethereum bernama Fabian Vogelsteller pada November 2015.

Di dalam ERC-20, ada beberapa aturan umum yang harus dilakukan agar sebuah token berfungsi dengan baik di ekosistem Ethereum. Maka dari itu, standar ini lebih digambarkan sebagai spesifikasi atau pedoman teknis daripada sebuah kode atau perangkat lunak.

Token ERC-20 adalah token yang dibuat menggunakan standar ERC-20 pada platform Ethereum. Karena mengikuti standar yang telah ditentukan, token ini dapat dibagikan, ditukar dengan token lain, atau dikirim ke dalam wallet aset kripto.

Ada beberapa peraturan yang ada di standar tersebut, enam peraturan dasar dan tiga peraturan pilihan.

Peraturan dasar meliputi:

  • totalSupply
  • balanceOf
  • transfer
  • transferFrom
  • approve
  • allowance

Peraturan pilihan meliputi:

  • Nama Token
  • Simbol
  • Desimal (sampai 18)

Karakteristik Token ERC-20

Karakteristik yang dimiliki oleh ERC-20 adalah menggunakan bahasa pemrograman yang membuat para developer dapat melakukan banyak hal di dalam jaringan. Hal ini juga merupakan pemecah masalah dari kompatibilitas token. Berikut ini merupakan karakteristik token yang menggunakan standar ERC-20.

  1. Mampu digunakan untuk berbagai project, transaksi jual-beli crypto, dan semua platform crypto di dunia
  2. Seimbang dengan aplikasi terdesentralisasi (Dapps)
  3. Memiliki kecepatan 25 transaksi per detik, transaksi bisa membutuhkan waktu beberapa menit hingga beberapa jam
  4. Biaya gas fee rata-rata US $0.28 (menurut Etherscan pada 29 November 2022)

Cara Membeli dan Menyimpan Token ERC-20

Seperti token pada umumnya, token ERC-20 dapat dibeli di hampir semua platform atau bursa crypto. Karena banyaknya token yang menggunakan ERC-20 maka tidak ada batasan spesifik mengenai platform apa saja yang bisa digunakan untuk membeli token jenis ini.

Setelah membelinya, kamu juga bisa menyimpan token-token ERC-20 milikmu di Ethereum (ETH) wallet yaitu Trust Wallet. Di Trust Wallet, kamu tidak hanya bisa menyimpan token ERC-20, tetapi bisa juga menyimpan jenis token lainnya seperti BEP-2, ERC-721, dan lain-lain.

Aset Kripto yang Berbasis ERC-20

Sebagian besar aset kripto yang ada saat ini menggunakan ERC-20, ini menggambarkan kalau standar ini merupakan yang paling populer. Menurut situs Etherscan.io, ada total lebih dari 700.000 token contract yang menggunakan ERC-20. Banyak diantaranya merupakan aset kripto yang teratas dari segi kapitalisasi pasar. Berikut ini merupakan beberapa token yang berbasis ERC-20 dengan fungsi yang berbeda.

  • Tether (USDT) yang merupakan stablecoin.
  • ChainLink (LINK) yang merupakan token yang beroperasi pada middleware blockchain yang menjembatani smart contract crypto dan pembayaran rekening tradisional.
  • Maker (MKR) yang merupakan token utilitas Decentralized Autonomous Organization (DAO) dan menerbitkan stablecoin, DAI.

Masih ada masih banyak lagi token-token populer yang memiliki kontrak ERC-20 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Kelebihan Token ERC-20

ERC-20 merupakan token yang populer. Tentunya kepopuleran tersebut bukan tanpa sebab, melainkan karena faktor-faktor berikut:

  1. Mudah digunakan karena smart contractnya ditulis menggunakan bahasa pemrograman yang mirip dengan JavaScript.
  2. Fleksibel dan fitur-fiturnya dapat dikustomisasi.
  3. Memberikan roadmap yang jelas dan sudah ditentukan (defined roadmap) untuk memudahkan para pengembang (developer).
  4. Standarisasi token yang baik.
  5. Likuiditas dan membawa lebih banyak pengguna dan project ke jaringan Ethereum.
  6. Diterima di berbagai exchange dan wallet karena protokolnya yang universal.
  7. Token yang tidak sesuai dan terindikasi palsu atau duplikat akan dihapus melalui proses audit.
  8. Berpotensi mempertahankan popularitasnya dan banyak digunakan di seluruh dunia.

Kekurangan Token ERC-20

Keunggulan token yang menggunakan ERC-20 memang banyak. Namun, dari kelebihan tersebut tentu ada beberapa kekurangan dan masalah yang dimiliki oleh ERC-20.

  1. Tidak stabil. Ethereum belakangan ini mengubah metode konsensusnya dari Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS). Karena project ini belum selesai, hal ini menyebabkan sistem yang menjadi kurang stabil. Untuk itu, kemunculan ERC-233 menjadi solusi.
  2. Biaya gas fee yang mahal. Karena transaksi yang padat di jaringan Ethereum, maka biaya gas fee pun meningkat
  3. Transaksi yang relatif lambat. Hal ini dikarenakan jaringan yang padat. Sharding dapat menyelesaikan masalah tersebut, namun pengaplikasiannya masih dalam proses.
  4. Transaksi tidak dapat dibatalkan atau diubah. Jika kamu mentransfer dana ke alamat yang salah, maka dana tersebut akan terjebak selamanya di dalam alamat kontrak tersebut.
  5. Mudah untuk membuat token. Dikarenakan mudahnya membuat token sendiri, maka hal ini bisa dimanfaatkan oleh para developer nakal untuk membuat token palsu.

ERC-20 memang merupakan standar yang paling populer saat ini. Akan tetapi, ERC-20 juga memiliki kekurangan yang masih harus dibenahi. Maka dari itu, kamu sebagai investor harus tetap waspada dan selalu riset mengenai token atau koin apa yang bagus untuk berinvestasi.

Artikel Terkait