Seputar Info

Istilah Flippening, Kondisi Saat Ethereum Salip Posisi Bitcoin

Istilah Flippening, Kondisi Saat Ethereum Salip Posisi Bitcoin

Dalam dunia kripto, Bitcoin menjadi aset kripto yang berperan sebagai induk dengan pengaruh sangat kuat bagi pasar kripto. Tidak heran, jika ada sentimen negatif yang membuat harga Bitcoin turun, maka hal ini juga berdampak pada aset kripto lainnya termasuk Ethereum. Walaupun ada di posisi kedua dengan kapitalisasi pasar terbesar, Ethereum masih belum berhasil menyalip Bitcoin di puncak. Padahal, Ethereum digadang-gadang sebagai aset kripto yang bisa menghadirkan kondisi flippening.

Mengingat, popularitas dan proyeknya yang sangat bagus membuat Ethereum berpeluang besar untuk mengalahkan Bitcoin. Apalagi kondisi flippening sendiri hampir saja terjadi di tahun 2017. Untuk lebih memahami flippening yang diyakini bakal segera terjadi di masa depan, yuk simak penjelasannya. 

Pengertian Flippening

Pada dasarnya, flippening adalah kondisi ketika Ethereum atau ETH menggeser Bitcoin atau BTC sebagai pemegang kapitalisasi pasar aset kripto terbesar. Walaupun sebenarnya kondisi ini menggambarkan tidak hanya Ethereum saja, melainkan semua altcoin terhadap Bitcoin. Akan tetapi, melihat kapitalisasi pasar yang paling mendekati Bitcoin adalah Ethereum, maka flippening adalah istilah yang diidentikan antara ETH dan BTC.

Pada kenyataannya, sampai saat ini pondasi Bitcoin berdiri di puncak masih sangat kuat. Walaupun pada periode sebelumnya, Ethereum hampir mengalami peristiwa flippening. Di mana, nilai kapitalisasi pasar BTC yang mengambil 85 persen dari total keseluruhan kapitalisasi pasar aset kripto terancam oleh naiknya kapitalisasi pasar ETH sebesar 32 persen pada 13 Juni 2017 lalu.

Ditambah dengan menurunnya angka kapitalisasi pasar BTC menuju 37 persen sehingga ETH membutuhkan sekitar 24 persen kapitalisasi pasar untuk bisa menyaingi Bitcoin. Tidak heran, masih banyak pihak yang yakin dengan kemungkinan terjadinya pengulangan tersebut, bahkan mampu menyalip Bitcoin suatu saat nanti.

Apalagi dengan adanya The Merge yang dilakukan Ethereum pada 15 September 2022 lalu sehingga membuat jumlah persediaannya yang terbatas dan permintaan besar akan membuat harga ETH naik.

Penyebab Naiknya Isu Flippening

Bukan tanpa alasan munculnya perbincangan Flippening pada dunia kripto. Apalagi jika melihat pencapaian Ethereum saat periode altcoin season dengan meraih rekor tertinggi yaitu 4.196 USD per koin pada 10 Mei 2021 lalu. Di mana, angka ini secara persentase melesat 474,79 persen jika dibandingkan posisi awal tahun 2021 sebesar 790 USD.

Di samping itu, Bitcoin juga mengalami reli hebat di tahun 2021 yang membuat harganya mampu menyentuh 60.000 USD dengan pertumbuhan secara YTD sebesar 106,11 persen saja yang tiga kali lebih rendah dibandingkan Ethereum. Ditambah dengan tahun 2022 lalu, pasar kripto sedang tergelincir yang membuat ETH dan BTC mengalami penurunan dari sisi kapitalisasi pasar.

Hal ini menjadi pertanda bagi komunitas kripto yang mencermati penurunan dominasi Bitcoin sebagai peluang terjadinya flippening dalam waktu dekat. Mengingat, kapitalisasi pasar Bitcoin yang mengambil 70 persen dari jumlah keseluruhan di awal 2021, kini menurun ke angka 40 persen. Sementara Ethereum di angka 18,3 persen.

Prediksi dari Beberapa Lembaga Keuangan Mengenai Flippening

Selain dari pergerakan kapitalisasi pasar, ada beberapa hal yang dianggap menunjukkan potensi terjadinya flippening. Apalagi karakteristik yang dimiliki Ethereum dianggap cukup kompeten untuk mendukung kegiatan ekonomi sehari-hari dibandingkan Bitcoin. Hal ini jelas akan meningkatkan permintaan ETH ke depannya.

Di mana, ada sejumlah himpunan analisis dari beberapa lembaga keuangan yang menjelaskan potensi flippening terjadi di masa depan, di antaranya:

Goldman Sachs

Menurut perusahaan investment bank AS, Goldman Sachs, Ethereum bisa mengalahkan Bitcoin sebagai aset digital penyimpan nilai utama. Berdasarkan penggunaan ETH yang semakin meningkat di masa depan, menurut pihaknya disebabkan oleh masyarakat yang lebih banyak menggunakan Ethereum dibanding Bitcoin.

Hal ini karena blockchain Ethereum didukung teknologi smart contract untuk keperluan keuangan seperti halnya jasa keuangan konvensional. Mulai dari menabung, pinjaman, dan layanan keuangan lainnya. Sedangkan blockchain Bitcoin tidak memilikinya karena memang hanya sebatas buku besar semata yang tidak memiliki nilai guna untuk mendukung kegiatan sehari-hari.

Celsius

Sementara menurut platform exchange kripto, Celsius melalui sebuah wawancara dengan Kitco, pihaknya mengatakan jika proses flippening Ethereum dan Bitcoin sedang terjadi yang didasarkan pada jumlah deposit Ethereum melalui platform Celsius sudah lebih besar dibandingkan Bitcoin. Pihaknya juga menyampaikan jika alasan utama flippening adalah perbedaan penggunaan ETH dan BTC. 

Jika BTC lebih digunakan menjadi alat penyimpan kekayaan, maka ETH untuk mendukung kepentingan decentralized finance meliputi yield farming, crypto staking, dan masih banyak lainnya. Tidak heran, jika kapitalisasi pasar Ethereum bisa mengalahkan Bitcoin masa mendatang.

Bank of America

Begitu juga dengan Bank of America yang yakin bahwa bahwa Ethereum akan mengungguli Bitcoin karena meningkatnya permintaan. Hal ini didorong oleh semakin banyaknya penerapan teknologi DeFi. Proyek DeFi yang semakin banyak ini, akan ada banyak juga pengguna yang platform Ethereum untuk bisa menggenggamnya. 

Tidak heran, jika nantinya harga Ethereum akan semakin melesat. Analisis ini sendiri mengacu pada kondisi tahun lalu dengan kenaikan pengguna DeFi secara signifikan membuat harga Ethereum ikut melonjak. Di mana, pada 2020 lalu terdapat dana senilai 19 miliar USD yang terkunci pada protokol DeFi sehingga membuat harga Ethereum naik 450 persen.

Pergerakan harga maupun kapitalisasi pasar Ethereum yang terus meningkat, bukan tidak mungkin aset kripto ini bisa menyalip Bitcoin di puncak pasar kripto. Dengan begitu, flippening adalah momen yang akan kembali terjadi dalam waktu dekat. Sampai tulisan ini dibuat, harga Ethereum sendiri berada di angka 1,520 USD dengan kapitalisasi pasar 186 miliar USD.

Hal ini tentunya menjadi momen yang tepat bagi kamu untuk membeli Ethereum sebelum momen flippening dimulai. Bukan tidak mungkin keuntungan yang dihasilkan jika flippening terjadi, keuntungan yang dihasilkan akan sangat besar. Jika tertarik membeli aset kripto ini, kamu bisa mendapatkannya melalui platform yang aman dan tepercaya seperti aplikasi Ajaib Kripto.

Ajaib Kripto hadir untuk membantu siapapun yang ingin berinvestasi di aset kripto secara aman dan mudah. Kamu bisa menemukan aset kripto seperti Ethereum dan jenis lainnya yang memiliki prospek bagus di masa mendatang secara mudah. Ditambah dengan banyaknya informasi seputar aset kripto terkini melalui berita dan artikel di dalamnya.

Oleh karena itu, yuk download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu untuk memulai investasi aset kripto sekarang!

Artikel Terkait