Seputar Info

Inventory Turnover: Pengertian, Manfaat dan Cara Hitung

inventory-turnover-adalah

Dalam berbisnis, kamu perlu memperhatikan jumlah stok yang akan dijual. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit agar target penjualan tercapai. Inventory turnover adalah rumus yang bisa membantu kamu mengetahui apakah stok barang sudah sesuai dengan target.

Kamu yang berbisnis harus memahami apa itu inventory turnover untuk menjaga jumlah stok barang yang sesuai. Yuk, kenali lebih dekat mengenai inventory turnover.

Pengertian Inventory Turnover

Inventory turnover adalah rumus yang digunakan untuk mengetahui berapa jumlah stok barang yang terjual dalam rentang waktu 1 tahun.

Atau pengertian lainnya adalah rumus yang membantu pebisnis untuk mengetahui seberapa mampu bisnis menjual persediaan stok barangnya.

Hal ini bisa diketahui dengan mengetahui rasionya. Biasanya hasil inventory turnover akan diimplementasikan dalam bentuk persentase.

Apabila persentase rasionya rendah, bisa dikatakan bahwa bisnis tersebut kemampuan penjualannya lemah. Sebaliknya, apabila persentase rasionya tinggi, bisnis tersebut memiliki kemampuan menjual stok yang tinggi.

Namun, harus dibandingkan lagi dengan persediaan stok yang ada. Hal itu dilakukan agar perusahaan tahu kapan harus melakukan penjualan secara jor-joran, kapan waktunya menjual stok barang dengan cara yang santai.

Mengapa Perlu Melakukan Inventory Turnover?

Inventory turnover adalah rumus yang perlu diterapkan secara berkala. Hal itu karena rumus ini punya peran penting untuk meningkatkan penjualan. Ini dia manfaat dari inventory turnover.

1.      Membuat keuangan bisnis menjadi stabil

Untuk menyediakan stok barang diperlukan budget yang terkadang tidak sedikit. Akan sangat bagus apabila persediaan stok barang yang membeludak terjual dalam waktu cepat karena akan mendatangkan pemasukan yang banyak pula.

Inventory turnover memastikan uang yang kamu keluarkan untuk persediaan barang tidak berakhir sia-sia. Keuangan usaha kamu pun akan senantiasa stabil.

2.      Membuat pemilik bisnis mudah menerapkan strategi dalam penjualan

Ada kalanya kamu harus menjual stok barang yang tersedia dalam jumlah banyak agar barang tidak terlalu banyak di gudang. Hal ini bisa mengurangi biaya penyimpanan barang yang termasuk mahal.

Ada waktunya juga kamu perlu menjual lebih sedikit karena stok di gudang sedikit, karena akan jadi gawat apabila permintaan tinggi. Kamu harus memutar otak agar stok selalu terisi.

Dengan rumus inventory turnover kamu bisa mengetahui kapan bisa menjual lebih banyak barang dan kapan harus menjualnya lebih sedikit.

Perhitungan ini juga memastikan stok barang kamu akan selalu terjaga. Ketika stok barang di gudang terlalu sedikit, agar persediaan selalu ada, kamu pun harus melakukan produksi lebih banyak. Kalau perlu membeli stok barang yang disediakan oleh bisnis lain.

Intinya kamu harus mau melakukan perhitungan setiap hari agar stok barang aman dan pembeli tidak pindah ke kompetitor karena kamu tidak menyediakan barang yang dibutuhkannya.

3.      Menjual stok barang secara efisien

Kamu juga jadi lebih mudah berhemat dalam mengeluarkan uang yang digunakan untuk penyediaan stok barang. Apalagi jika tujuanmu adalah mengeluarkan uang seperlunya dan mendapatkan pemasukan sebanyak-banyaknya.

Ketika stok barang terlalu banyak di gudang, kamu bisa langsung menjualnya. Alasannya karena menyimpan barang terlalu lama di gudang akan membuat biaya penyimpanan menjadi membengkak.

Selain itu harus melihat kualitas produkmu juga. Ada beberapa jenis produk yang tidak baik lama-lama disimpan di gudang yang artinya kualitasnya bisa menurun.

Cara Menghitung Inventory Turnover

Ada dua bagian penting di dalam inventory turnover dan menjadi komponen yang dihitung, yaitu pembelian barang yang dimaksudkan untuk persediaan dan berapa jumlah penjualan yang mampu dilakukan perusahaan.

Supaya kamu lebih memahami inventory turnover ini, yuk disimak contoh perhitungannya.

Perusahaan A menjual kosmetik dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan sebesar Rp200 juta. Persediaan awal kosmetik adalah Rp300 juta. Sedangkan untuk persediaan akhir stok kosmetik adalah Rp50 juta.

Lalu, berapa rasio untuk inventory turnover?

Inventory Turnover = HPP / [(Persediaan awal + Persediaan akhir) /2]

Inventory Turnover = 200 juta / [(300 juta + 50 juta) /2]

Inventory Turnover = 1,14

Dari sini dapat disimpulkan bahwa inventory turnover perusahaan A adalah 1,14 kali yang artinya termasuk tinggi. Perusahaan A harus dengan sigap menjual kosmetiknya sesuai target.

Jangan menyimpan kosmetik terlalu lama di gudang. Pembeli juga pasti lebih senang membeli kosmetik yang masih jauh tanggal kedaluwarsanya.

Apalagi kosmetik termasuk barang yang punya masa kedaluwarsa. Jangan sampai perusahaan A menjual barang yang sudah kedaluwarsa dari yang seharusnya.

Di sisi lain, perusahaan A bisa mendapatkan keuntungan yang banyak apabila berhasil melakukan penjualan sesuai dengan target. Kalau perlu menambah karyawan freelance agar bisa mencapai target sesuai dengan yang diinginkan.

Demikian penjelasan tentang inventory turnover. Untuk berhasil menerapkan rumus ini, kamu berarti harus rajin-rajin mencatat stok barang. Dicatatnya pun harus benar sesuai dengan jumlah barang yang tersedia. Kamu harus teliti di sini.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli BitcoinEthereumBinance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait