Investor Pemula

Mengenal Lazy Minting NFT dan Cara Melakukannya Secara Mudah

lazy-minting-nft

Popularitas aset kripto dan metaverse yang meningkat dalam dua tahun terakhir ini juga berdampak pada naiknya NFT atau non fungible token. Di mana, NFT sendiri memungkinkan hasil karya berupa gambar maupun foto dalam bentuk digital memiliki nilai hingga bisa diperjualbelikan. Tidak heran, para digital creator berlomba-lomba menciptakan karya seni digital untuk dijadikan NFT melalui proses minting di sejumlah marketplace NFT.

Akan tetapi, proses minting NFT ini seolah terhalang oleh adanya gas fee layaknya biaya admin ketika creator ini membuat NFT-nya bisa diperjualbelikan. Untungnya, bagi creator dengan bujet terbatas yang ingin memasarkan koleksi NFT-nya, bisa menggunakan lazy minting NFT, di mana kamu bisa menunda gas fee yang diterapkan sejumlah marketplace dengan cara ini.

Lalu, apa yang dimaksud dengan lazy minting NFT dan cara melakukannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Lazy Minting NFT

Mengingat, banyaknya orang yang ingin membuat NFT, maka lazy minting NFT ini bisa menjadi salah satu cara untuk memasarkan NFT tanpa harus mengeluarkan biaya di awal.

Pada dasarnya lazy minting NFT merupakan teknologi baru yang diterapkan dalam blockchain sebagai penyimpanan NFT secara off chain. Lalu, proses minting baru dilakukan setelah karya NFT berhasil terjual.

Hal ini yang bisa dijadikan pembeda lazy minting NFT dengan minting NFT biasa yang membuat creator harus mengeluarkan mengeluarkan dana terlebih dulu untuk bisa memasarkan NFT-nya. Bisa dikatakan proses ini membuat pemasaran NFT menjadi gratis. Metode ini sendiri sudah mulai digunakan oleh sejumlah marketplace NFT ternama di dunia seperti Rarible maupun OpenSea.

Tujuan dari diciptakannya lazy minting NFT sendiri adalah mampu menurunkan hambatan masuk bagi creator dalam membuat NFT.

Baca Juga: Mengenal Play to Earn Games, Apa Artinya?

Cara Kerja dari Lazy Minting NFT

Walaupun lazy minting NFT yang dilakukan secara tidak langsung membuat NFT belum sepenuhnya minting, namun NFT yang diunggah tetap bisa diperdagangkan karena NFT tersebut tidak akan dipindahkan ke on chain sehingga tidak membuat konsumsi sumber daya pada blockchain maupun platform lainnya.

Cara kerja perdagangannya yaitu saat NFT mendapatkan pembeli pertama, maka ia baru akan ditransfer ke on-chain yang kemudian token akan dibuat. Prinsip penggunaan metode ini sendiri seperti bukannya segera membuat NFT menggunakan fungsi kontrak, malahan creator NFT akan menggunakan kunci pribadi akun dari Ethereum mereka untuk bisa menghasilkan tanda tangan kriptografi dari sejumlah data.

Kemudian data yang ditandatangani akan berfungsi sebagai tiket maupun voucher yang bisa digunakan untuk membeli NFT. Voucher tersebut berisi semua informasi yang disertakan melalui NFT aktual dan data tambahan yang tidak dicatat melalui blockchain. Setelah itu, gas fee tetap akan otomatis terpotong dari harga penjualan yang membuat biaya akan lebih dibebankan kepada pembeli, bukan pada kreator.

Marketplace yang Menyediakan Lazy Minting NFT

Ada dua nama marketplace NFT terbesar yang menyediakan layanan lazy minting NFT bagi para creator-nya yaitu OpenSea dan Rarible. Di mana, kamu bisa memilih satu di antara keduanya saat ingin melakukan metode ini demi terhindar dari gas fee yang mahal. Selain itu, cara melakukan lazy minting NFT di kedua marketplace ini juga cukup mudah. Adapun sejumlah caranya di OpenSea seperti berikut:

  • Mengunjungi situs OpenSea.io.
  • Lalu, daftar OpenSea untuk kemudian menghubungkannya dengan wallet.
  • Klik create, lalu pilih blockchain polygon sehingga lazy minting tanpa gas fee bisa dilakukan.
  • Membuat single atau multiple, pilih single biar lebih eksklusif.
  • Lalu, unggah karya yang ingin dijadikan NFT dan tentukan harga dengan keterangan tetap atau auction.
  • Tunggu NFT sampai terjual dan dikenakan biaya 2.5% setelah proses lazy minting NFT selesai.

Sementara untuk melakukannya melalui situs Rarible seperti berikut:

  • Mengunjungi situs Rarible.
  • Lalu, daftar Rarible untuk kemudian menghubungkannya dengan wallet.
  • Klik create untuk proses minting.
  • Pilih single atau multiple collectibles.
  • Unggah file yang diinginkan untuk diubah menjadi NFT.
  • Pilih menjual NFT dengan harga tetap atau metode auction.
  • Lazy Minting selesai dan akan dieksekusi jika karya terjual dengan catatan biaya 2,5% yang harus dibayar saat karya terjual.

Baca Juga: Ini Dia Cara Minting NFT yang Perlu Diketahui!

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Lazy Minting NFT

Ketika kamu memutuskan untuk menggunakan lazy minting NFT agar bisa diperdagangkan di marketplace NFT, maka harus siap dengan segala kebijakan yang diatur seperti kelebihan dan kekurangan di dalamnya. Di mana, ada sejumlah kelebihan yang menjadi manfaat dari lazy minting, di antaranya:

  • Minting NFT gratis alias creator tidak perlu mengeluarkan biaya di awal.
  • Menurunkan hambatan bagi creator yang ingin masuk ke NFT.
  • Mendorong likuiditas karena NFT hanya bisa ditransfer setelah dijual sehingga membantu mencegah penjual dibiarkan dengan NFT yang dicetak maupun tidak terjual atau pembeli tidak dibiarkan menunggu sampai batas waktu NFT ditransfer ke mereka.

Di samping kelebihan yang disebutkan sebelumnya, ada juga kekurangan bagi kamu yang ingin menggunakan lazy minting, di antaranya:

  • Kehilangan kendali karena melepaskan sejumlah kendali milik artis maupun pengembang, walaupun NFT memang diperdagangkan.
  • Potensi terjadinya penipuan saat NFT yang dicetak justru tidak dijual, melainkan tetap dimiliki artis maupun pengembang yang diberi insentif agar menjual demi menutupi biaya gas.

Dengan adanya penerapan lazy minting NFT, maka bisa dikatakan tren NFT akan semakin naik karena creator dipermudah untuk bisa memasarkan karya seni digitalnya secara mudah dan cepat. Selain itu, hal ini bisa menjadikan ekosistem non fungible token akan lebih ramai karena bakal banyak creator pemula yang miliki bujet terbatas bisa melakukan minting secara gratis.

Selain itu, bagi keberlangsungan blockchain juga akan berpengaruh besar pada kinerjanya yang menjadi lebih ringan karena hanya NFT terjual saja yang bakal dicetak. Bagi pembeli yang mendapatkan NFT dengan harga tertentu, hal ini bisa dijadikan media untuk investasi dengan nilai bisa terus meningkat sesuai tren pasar.

Apalagi NFT yang diperdagangkan menggunakan mata uang crypto sehingga saat nilai crypto naik, maka bisa saja harga NFT yang kamu jual justru lebih tinggi. Dengan begitu, aset kripto bisa menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Apalagi kamu sudah bisa beli crypto secara online menggunakan smartphone melalui Ajaib Kripto.

Media investasi online yang satu ini bisa membantu kamu untuk membeli aset kripto secara mudah dan aman langsung melalui aplikasinya. Jadi tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu untuk mulai investasi dan hasilkan keuntungan, sekarang.

Artikel Terkait