Seputar Info

Negara Pengguna Aset Kripto Terbanyak, Indonesia Salah Satunya?

Negara Pengguna Aset Kripto Terbanyak, Indonesia Salah Satunya?

Akhir-akhir ini, aset kripto sudah mulai mendominasi di berbagai belahan dunia. Aset kripto bukan jadi hal yang asing lagi, terutama sejak beberapa tahun kebelakang. Aset kripto jadi salah satu hal yang mempengaruhi sistem investasi di depan. Namun, apa itu aset kripto?

Apa Itu Aset Kripto?

Aset Kripto merupakan mata uang digital yang digunakan dalam transaksi virtual. Di dalam aset kripto, ada beberapa sandi yang diacak dan rumit untuk melindungi serta menjaga keamanan mata uang uang digital ini alias kriptografi. Sistem ini sudah dipopulerkan sejak zaman World War II. Saat itu, sistem kriptografi digunakan oleh jerman untuk mengirimkan kode rahasia agar tidak bisa dibaca oleh tim lawan.

Namun, walaupun kriptografi sudah ada sejak lama, sistem ini baru populer dikalangan masyarakat sejak 10 tahun terakhir. Semakin populernya aset kripto, maka akan semakin banyak pula penggunanya. Meskipun crypto adalah uang digital yang digunakan hanya secara virtual, cryptocurrency dianggap memiliki banyak fungsi.

Crypto bisa digunakan untuk transaksi jual beli, investasi aset hingga penambangan atau mining. Kepopuleran dan booming mata uang kripto ini juga sudah merasuk ke masyarakat Indonesia. Banyak orang yang meramaikan dengan berbondong-bondong untuk memiliki dan melakukan pembayaran melalui cryptocurrency.

Fungsi Aset Kripto

Aset kripto diciptakan sebagai sebuah alat tukar atau transaksi yang dilakukan online. KAlau dilihat dari segi keamanannya, transaksi menggunakan aset kripto tentu jauh lebih aman jika dibandingkan jenis transaksi lain. Proses transaksi ini biasanya dilakukan secara peer to peer alias dengan satu perangkat ke perangkat lainnya menggunakan internet. Singkatnya, kamu bisa melakukan transaksi kepada siapapun tanpa adanya pihak ketiga atau perantara. 

Seluruh transaksi yang dilakukan akan dicatat di dalam blockchain. Blockchain adalah dasar atau tiang utama dalam proses terbentuknya aset kripto.

Secara fungsi, blockchain hadir untuk blok yang saling terhubung satu sama lain yang mencatat transaksi aset dan jaringan bisnis secara online. Tidak hanya mencatat, blockchain juga mendistribusikan informasi transaksi yang terjadi di seluruh dunia kepada pemilik mata uang kripto yang ingin melihatnya. Namun informasi tersebut bersifat rahasia dan hanya memunculkan kode sebagai identitas pelaku transaksi. 

Dari 2.502 pengguna internet yang disurvei di Indonesia, 22,4% menggunakan cryptocurrency. Vietnam menempati posisi pertama dengan tingkat kepemilikan crypto sebesar 28,6%. India dan Australia berada di posisi berikutnya dengan persentase masing-masing 23,9% dan 22,9%.

Menurut survei Finder, tingkat kepemilikan crypto global melonjak dari 11,2% pada Oktober 2021 menjadi 15,5% pada Desember 2021. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, naik 6 poin persentase dari 16,4% menjadi 22,4 %.

Survei Finder juga menunjukkan bahwa cryptocurrency paling populer di Indonesia adalah Bitcoin. Proporsinya mencapai 34% dari total kepemilikan crypto domestik per Desember 2021.

Penyebab Meningkatnya Investor Kripto

Salah satu penyebab meningkatnya investor kripto di Indonesia adalah banyaknya media yang menyajikan konten promosi seputar aset crypto. Kemudian, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga melegalkan beberapa aset crypto. Hal ini membuat banyak orang Indonesia semakin percaya diri dengan investasi kripto. Pada tahun 2021, akan ada sekitar 13 bursa yang membuka operasi di Indonesia dan merilis 229 aset crypto legal. Pertukaran cryptocurrency juga melakukan survei bersama terhadap 30.000 responden dari 20 negara pada November 2021 dan Februari 2022 yang menunjukkan bahwa Indonesia dan Brasil adalah negara dengan cryptocurrency terbanyak.

Sebanyak 41 persen orang yang mengikuti survei dari bursa cryptocurrency menyatakan bahwa mereka adalah pemilik crypto, berbeda dengan AS yang hanya 20 persen dan Inggris hanya 18 persen yang melaporkan kepemilikan crypto. Melihat tingginya antusiasme masyarakat Indonesia untuk bertransaksi dan berinvestasi di pasar kripto, aset kripto diproyeksikan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Transaksi Cryptocurrency juga diharapkan mengungguli transaksi kartu kredit di masa depan. Karena penggunaan blockchain telah meningkat secara signifikan.

Bahkan, mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam CNN memproyeksikan transaksi cryptocurrency akan mengungguli transaksi kartu kredit di masa depan. Hal ini didasari oleh penggunaan blockchain yang juga meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Nilainya terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, tak heran banyak orang yang tertarik untuk menjadi pemilik bitcoin.

Selain Bitcoin, Ethereum, Binance, XRP/Ripple, dan Cardano juga merupakan cryptocurrency favorit investor. Selain kelima cryptocurrency tersebut, masih ada tether/USDT di urutan keenam. Kemudian Polka Dots, Dogecoin, Litecoin, dan terakhir uang tunai Bitcoin.

Itulah beberapa informasi mengenai aset crypto dan negara pengguna terbanyaknya. Kripto dijadikan ajang peluang mengumpulkan cuan. Kamu tentu bisa ikut ke dalam arus investasi ini, namun dengan catatan harus mengerti risiko dan cara berinvestasi yang benar.

Artikel Terkait