Investor Pro

Neon EVM, Protokol DApps yang Jembatani Ethereum dengan Solana

neon-evm

Pada dasarnya, setiap ekosistem blockchain memiliki keunggulan masing-masing dalam menghadirkan solusi seperti keamanan milik Ethereum atau kecepatan transaksi yang ada di Solana. Hal ini yang coba ditawarkan oleh Neon EVM sebagai protokol dApps. Neon EVM mengintegrasikan ekosistem yang ada di Ethereum dengan memanfaatkan jaringan blockchain.

Hal ini jelas menjadi solusi dari permasalahan yang sering kali dihadapi oleh setiap pengguna, baik di jaringan Ethereum maupun Solana. Lalu, apa sebenarnya yang coba ditawarkan oleh Neon EVM dalam mengombinasikan sejumlah kelebihan pada Ethereum maupun Solana? Daripada penasaran, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Neon EVM?

Sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan Neon EVM, ada baiknya bagi kamu untuk memahami terlebih dahulu EVM itu sendiri. Ethereum Virtual Machine atau EVM sendiri adalah sistem yang digunakan Ethereum untuk mengembangkan beragam proyek dApps dan smart contract. Selain itu, EVM juga mampu meningkatkan interoperabilitas antar jaringan.

Hal ini membuat semua dApps yang ada di dalam jaringan ini menjadi saling kompatibel seperti dukungan token standar ERC-20 atau ERC-271. Sedangkan Neon EVM merupakan protokol dengan kemampuan mengintegrasikan ekosistem milik Ethereum ke jaringan Solana.

Hal ini berarti teknologi pada Neon EVM membuat pihak pengembang bisa memanfaatkan kapabilitas pada EVM dan ekosistem Ethereum sekaligus mendapatkan skalabilitas dan kecepatan transaksi yang ada di Solana. Dengan begitu, mereka bisa secara mudah bermigrasi untuk pengembangan aplikasi Ethereum ke jaringan Solana

Dengan begitu, pengembang bisa mengutilisasi perangkat seperti MetaMask atau Solidity dan mengadaptasi aplikasi tanpa minimal perubahan. Hal ini juga berdampak pada transaksi secara paralel dengan transaksi memiliki biaya lebih rendah.

Bagaimana Neon EVM Bekerja?

Untuk memahami lebih mendalam, maka kamu bisa mengetahui bagaimana protokol ini bekerja. Menjadi jembatan penghubung antara ekosistem Ethereum yang memiliki kecepatan transaksi tinggi, namun biaya rendah seperti Solana, tentunya protokol ini memiliki cara kerja khusus. Adapun sejumlah proses yang dilalui di antaranya sebagai berikut:

Inisiasi transaksi dengan pengguna yang membuat, lalu menandatangani transaksi mirip Ethereum dan transaksi ditujukan untuk dApps maupun smart contract yang dikembangkan untuk Ethereum.

Kemudian transaksi dikirimkan ke Neon Proxy menggunakan Neon API service yang setelah diterima akan lanjut mengirim transaksi ke program Neon EVM di Solana. Peran Neon Proxy sendiri menjadi jembatan penghubung blockchain Ethereum dan Solana. Adapun proses ini melibatkan pengguna gas fee dan persiapan transaksi yang dieksekusi melalui Solana.

Lanjut ke eksekusi di jaringan Solana yang dilakukan smart contract Neon dengan membuka dan memeriksa tanda tangan setiap pengguna. Lalu, transaksi dieksekusi pada Solana BPF yang kemudian Solana serta Neon EVM mengubah status. Setidaknya saat ini, EVM sudah berhasil memiliki throughput 4.500 TPS dengan biaya gas sekitar 0.002 NEON per transaksi.

Setelah itu, hasil transaksi akan menjadi transaksi Neon yang memberikan pengguna bukti dan detail seperti di jaringan Ethereum.

Sejumlah Fitur yang Ditawarkan

Untuk memfasilitasi transaksi yang lebih cepat dengan biaya rendah, protokol ini menawarkan sejumlah fitur. Adapun sejumlah fitur yang dimaksud sebagai berikut:

  • NeonScan dengan fungsi sebagai block explorer maupun platform analitik dalam ekosistem Neon EVM untuk bisa digunakan memeriksa dan menganalisis setiap transaksi Neon pada blockchain Solana. Hal ini meliputi pelacakan transaksi, block, serta token yang ada di mainnet Neon EVM.
  • NeonPass sebagai alat yang memfasilitasi pengiriman token ERC-20 Solana ke Neon EVM maupun sebaliknya dengan pembayaran biaya gas memanfaatkan token NEON dan SOL. Untuk menggunakannya, diharuskan menghubungkan wallet kompatibel EVM ke jaringan Neon EVM.
  • Neon Faucet sebagai media untuk membantu pengguna memperoleh token testnet NEON maupun ERC-20. Dengan begitu, pengguna bisa menguji aplikasi di DevNet sebagai jaringan development Neon.
  • Neon DAO memiliki fungsi membantu Neon Foundation melalui penyajian layanan kustodial hingga riset dan pengembangan dengan menggunakan sejumlah smart contract di Solana. Dengan begitu, Neon DAO memiliki layer tata kelola yang bisa mengendalikan fungsionalitas dari Neon EVM.

Kelebihan Neon EVM untuk Solusi Permasalahan

Bukan tanpa tujuan diciptakannya Neon EVM karena menjadi solusi berkat sejumlah kelebihan yang ditawarkan. Permasalahan biaya transaksi yang tinggi dengan kecepatan rendah pada jaringan Ethereum memang menjadi hal cukup mengganggu sehingga protokol ini diyakini bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Bagi pihak tim pengembang dApps, Neon EVM akan memudahkan proses dari Ethereum ke Solana tanpa harus merekonfigurasi karena menggunakan bahasa pemrograman maupun perangkat standar yang banyak digunakan. Selain itu, kemudahan yang ditawarkan ini akan membantu pengembang melebarkan user base dengan menemukan pengguna baru.

Ditambah kemampuan membuat transaksi menjadi lebih cepat dengan biaya gas terjangkau secara tidak langsung sebagai daya tarik tersendiri. Tidak heran, jika sejumlah kelebihan yang ditawarkan ini menjadi solusi dari permasalahan yang sering kali ditemukan pengguna maupun pengembang.

Token Neon Bisa Jadi Investasi Menjanjikan

Untuk mendukung ekosistem agar bisa semakin berkembang, protokol ini tentunya menghadirkan native token bernama NEON yang digunakan untuk beberapa tujuan meliputi token utilitas yang digunakan untuk biaya transaksi pada platform Neon dan token tata kelola yang memungkinkan pemilik token untuk bisa berpartisipasi dalam Neon DAO, voting, dan lain sebagainya.

Jumlah pasokan NEON sendiri mencapai 1 miliar koin dengan 57,65 juta sudah beredar di pasar. Saat ini harga NEON sendiri berada di angka USD1,09 per koin dengan kapitalisasi pasar mencapai USD62 juta. Adapun, harga NEON sempat berada di level tertinggi pada akhir 2023 lalu sebesar USD3,8 per koin. Walaupun begitu, harga NEON sendiri berada di kondisi positif sehingga bisa menjadi pilihan investasi.

Apalagi Neon EVM terus menunjukkan perkembangan ekosistem dengan sejumlah proyek Ethereum yang berhasil gabung dengan ekosistem, seperti Curve dan Sobal maupun potensi sebagai pilihan ketika pengembang ingin membangun aplikasi. Walaupun sebenarnya, potokol ini juga tengah mengalami sejumlah permasalahan.

Terlepas dari hal tersebut, Neon EVM sendiri fokus menjadi full capacity di tahun 2024 yang tawarkan sejumlah keuntungan sehingga cocok untuk pilihan investasi aset kripto. Menemukan proyek aset kripto yang tawarkan banyak keuntungan kini semakin mudah dilakukan. Apalagi dengan adanya platform yang memudahkan kamu mendapatkan aset kripto secara aman dan mudah seperti aplikasi Ajaib Kripto.

Ajaib Kripto sendiri hadir untuk membantu siapa pun yang ingin berinvestasi di aset kripto dengan menawarkan sejumlah pilihan proyek aset kripto yang memiliki prospek bagus di masa mendatang.

Jadi tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto di smartphone kamu untuk mulai investasinya sekarang.

Artikel Terkait