Investor Pemula

Pengertian Stock To Flow Ratio, Penjelasan dan Cara Kerjanya

Pengertian Stock To Flow Ratio, Penjelasan dan Cara Kerjanya

Stock to Flow Ratio atau lebih dikenal dengan S2F, adalah cara untuk mengukur kelimpahan sumber daya ataupun aset tertentu. Rasio Stock to Flow mengindikasikan jumlah suatu resource ataupun aset disimpan dalam cadangan lalu selanjutnya dibagi dengan jumlah yang diproduksi.

Model Stock to Flow pada umumnya diterapkan pada sumber daya alam. Mari kita ambil contoh salah satu komoditas umum, seperti emas. Dewan Emas Dunia memperkirakan bahwa lebih dari 190.000 ton emas pernah ditambang. Jumlah ini adalah apa yang dapat kita sebut sebagai stok. Di sisi lain, ada lebih dari 2.500 ton emas yang ditambang setiap tahunnya. Jumlah inilah yang bisa kita sebut sebagai aliran.

Cara Kerja Stock To Flow Ratio

Pada dasarnya untuk menghitung Stock To Flow Ratio kita dapat menggunakan dua metric. Hal tersebut adalah menunjukkan berapa banyak pasokan yang memasuki pasar setiap tahunnya. Semakin tinggi rasio Stock to Flow maka semakin sedikit pasokan baru yang memasuki pasar. Oleh karena itu, suatu aset atau sumber daya dengan rasio S2F lebih tinggi, secara teori, harusnya bisa mempertahankan nilainya dengan baik untuk jangka panjang.

Namun sebaliknya, suatu barang konsumsi dan komoditas industri tertentu biasanya memiliki rasio Stock to Flow lebih rendah. Mengapa bisa begitu? Karena nilai utamanya biasanya berasal dari konsumsi, persediaan yang tersedia (stok) biasanya hanya bisa untuk menutupi permintaan.

Sumber daya ini belum tentu memiliki nilai tinggi sebagai kepemilikan, sehingga cenderung berfungsi buruk sebagai aset investasi terlebih jangka panjang ketika menggunakan model S2F. Dalam beberapa contoh kasus umum, harga mungkin naik dengan cepat jika ada antisipasi kelangkaan komoditas di masa mendatang, tetapi sebaliknya, produksi juga mengikuti permintaan.

Ada hal penting untuk diketahui, kelangkaan atau Scarcity saja tidak berarti bahwa sumber daya akan berharga. Contohnya emas, walaupun tidak langka dengan stok lebih dari 190.000 ton! Rasio Stock to Flow Ratio menunjukkan bahwa emas berharga karena produksi tahunan dibandingkan dengan stok tersedia relatif lebih kecil dan tetap.

Cara Menghitung Stock To Flow Ratio

Contoh umumnya adalah emas dengan lebih dari 190,000 ton pernah ditambang sebelumnya atau bisa disebut sebagai total supply. Walaupun begitu hanya sekitar 2,500 ton emas baru yang dapat ditambang setiap tahunnya. Mari kita coba kalkulasi rasio Stock to Flow (S2F) emas

  • Rasio Stock to Flow emas atau S2F adalah 190,000 ton dan setiap tahunnya dapat menambang sekitar 2,500 ton emas
    190,000 ton / 2,500 ton = 76

Maka hasil yang kita dapat adalah 76 tahun untuk mendapatkan 190,000 ton. Nilai tersebut sangatlah variatif dan bergantung pada berbagai hal. Mari kita ambil contoh lagi apabila emas ditambang setiap tahunnya sekitar 3,200 Ton.

  • Rasio Stock to Flow emas atau S2F adalah 190,000 ton dan setiap tahunnya dapat menambang sekitar 3,200 ton emas
    190,000 ton / 3,200 ton = 59

Hasil yang didapat adalah 59 tahun untuk bisa menambang 190,000 ton. Pada dasarnya semakin tinggi angka Stock to Flow, artinya semakin langka suatu barang tersebut. 

Stock To Flow Dan Bitcoin

Stock To Flow Ratio adalah model forecasting yang fleksibel dan dapat dipakai untuk membandingkan value Bitcoin dengan Emas. Secara teori sendiri, harusnya dapat mempertahankan nilainya dalam jangka panjang karena kelangkaan dan aliran relatif rendah. Selain itu juga sangat sulit untuk meningkatkan pasokannya secara signifikan dalam waktu singkat.

Bitcoin adalah sumber daya serupa karena langka serta relatif mahal untuk dapat diproduksi, dan pasokan maksimumnya dibatasi hanya sebesar 21 juta koin saja. Selain hal tesebut, penerbitan Bitcoin ditentukan di tingkat kesulitan protokol, hal ini membuat alirannya dapat diprediksi dengan Stock To Flow Ratio (S2F). Bitcoin juga menggunakan metode halvings atau dibagi dua setiap 210.000 blok (kira-kira empat tahun).

Pada gambar model S2F di atas, terdapat beberapa gabungan properties di mana menciptakan sumber daya digital langka dengan karakteristik yang sangat menarik untuk mempertahankan nilainya dalam jangka panjang. Selain hal tersebut juga dapat diamsusikan bahwa ada hubungan signifikan secara statistik antara Stock to Flow Ratio dengan nilai pasar. Menurut proyeksi model, harga Bitcoin akan mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu karena rasio Stock to Flow atau S2F yang terus berkurang di waktu yang akan datang.

Penerapan Stock To Flow Ratio Pada Bitcoin

Stock To Flow Ratio adalah mekanisme prediksi model unik, metode prediksi ini juga dapat diterapkan pada Bitcoin. Pasokan Bitcoin beredar saat ini sekitar 19 juta bitcoin, sedangkan pasokan baru ditambang sekitar 0,3 juta atau lebih dari 300.000 Bitcoin setiap tahunnya sampai halving pada tahun 2024.

Ketika artikel ini ditulis Rasio Stock To Flow Bitcoin adalah sebesar 57.4 dan diprediksikan pada halving selanjutnya di tahun 2024 akan meningkat kurang lebih menjadi 120 keatas. Hal ini secara tidak langsung memberikan gambaran bahwa bitcoin sebagai aset langka.

S2F adalah model analisis yang cukup akurat ketika digunakan sebagai strategi long trading dan kurang efektif ketika dipakai di short trading. Pada gambar di bawah ini, Kita bisa melihat hubungan historis dari rata-rata pergerakan 365 hari Stock Bitcoin untuk Mengalir dengan harganya. 

Metode 463 Days Untuk Perhitungan S2F Bitcoin

Pada beberapa gambar grafik di atas, kita bisa melihat bahwa prediksi Stock To Flow Ratio cukup mulus dan akurat . Hal ini karena menggunakan model stock-to-flow di mana akan dihitung setiap 463 hari. 

Bitcoin dibuat untuk memiliki mekanisme penanganan inflasi canggih di jaringannya. Melalui skema halving kurang lebih setiap empat tahun sekali di mana mengurangi aset Bitcoin yang dapat ditambang. Setiap siklus halving idealnya terjadi setelah 210.000 blok, dan pada siklus tersebut terdapat berbagai fase berbeda. 

Preston Pysh menemukan metode S2F yang efektik dengan memberikan gambaran rentang waktu 463 hari, hal tersebut dia yakini dikarenakan siklus bitcoin terjadi dalam tiga fase utama, yaitu: Bull Run, Correction, dan Reversion. Rumus yang dipakai adalah;

Siklus akan terjadi setiap 200.000 blok dan ada tiga fase penting per siklus selain itu juga Sekitar 144 blok yang ditambang per harinya.

  • Data tersebut menghasilkan formula 
    Blok/Fase = 200.000
    Fase = 3
    Blok/Hari = 144
    Rumus 463 Days adalah, Blok/Fase dibagi dengan Fase lalu dibagi dengan Blok/Hari sehingga menghasilkan nilai 463

Prediksi Harga Bitcoin Dengan S2F

Menurut grafik data Stock to flow Ratio atau S2F pada Bitcoin, kita bisa menggunakan acuan prediksi harga mendatang.

Total supply Bitcoin sendiri sudah ditentukan dalam protokol Bitcoin sebelumnya maka kita dapat memprediksi berapa rasio Stock to Flow Bitcoin untuk kedepannya. Bitcoin sendiri memiliki mekanisme halving dan ini akan memberikan potensi kenaikan harga lebih dari 10x lipat dari nilai sebelumnya.

Model Stock to Flow mulai mendapatkan popularitas di komunitas Bitcoin setelah model yang dibuat oleh Plan B memberikan memprediksi harga dari waktu ke waktu yang cukup akurat. Kita bisa melihat sendiri secara periodik bagaimana performa dari S2F pada gambar sebelumnya.

Apakah Stock To Flow Ratio (S2F) Merupakan Strategi Yang Akurat?

S2F adalah model prediksi cukup akurat terlebih untuk pasar bitcoin di mana ktia bisa melihat pergerakan harga pada beberapa tahun sebelumnya. Ketika Bitcoin meroket selama pandemi, metode ini memperoleh kepopuleran karena tingkat keakuratannya.

Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009 namun mulai efektif diperdagangkan sekitar tahun 2011-2013, Walaupun model Stock To Flow Ratio tidak terlalu akurat pada masa itu. efektivitas mekanisme ini mulai terlihat antara tahun 2015 dan akhir 2021, dengan memprediksi harga bitcoin tidak terpaut terlalu jauh.

efektivitas nya di pasar Bitcoin dapat dilihat saat harga tertinggi pada bulan 2021 dengan harga sekitar $69.000, sesuai dengan prediksi pada model S2F dengan mengikuti jalur yang sudah dibuat sebelumnya. 

Stock To Flow Ratio adalah model yang juga memiliki kelemahan, Salah satunya adalah tidak mempertimbangkan volatilitas dari suatu aset terlebih Bitcoin. Hal ini menyebabkan investor panik selama rentang waktu terntetu dengan pergerakan harga fluktuatif, menyebabkan penurunan harga BTC yang signifikan.

Contohnya ketika model tersebut memprediksi harga Bitcoin di harga $100.000 pada tahun 2022, namun perbedaanya cukup jauh dengan harga bitcoin saat ini diperdagangkan, yaitu sekitar $16.000 Dolar AS.

Ini membuat berbagai ahli berkomentar pada efektivitas dan kredibilitas model S2F, salah satunya adalah Vitalik Buterin, di mana dia membuat pernyata di bulan juni 2022 pada platform resmi twtitternya. Dia mengatakan “Model ini benar-benar tidak terlihat bagus sekarang”.

Walaupun begitu secara garis besar Stock To Flow Ratio atau S2 Ftetap dapat dipakai sebagai salah satu refrensi dan dikombinasikan dengan model lainnya untuk menciptakan strategi trading lebih solid terlebih untuk jangka panjang.

Penutup

S2F adalah model prediksi yang dapat mengukur hubungan antara stok dari sumber daya tersedia saat ini serta tingkat produksinya. Walaupun biasanya diterapkan pada komoidtas logam mulia dan aset tradisional lainnya, Model ini juga dapat diimplementasikan untuk pasar Bitcoin. Kita sendiri bisa melihat tingkat akurasinya pada beberapa gambar chart sebelumnya.

Walaupun begitu, setiap model pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta tidak mungkin dapat memperhitungkan dan memberikan prediksi pasti karena terdapat berbagai aspek berbeda terlebih pada pasar Bitcoin.

Oleh karena itu selalu lakukan riset secara mendalam untuk mendapatkan strategi trading dan investasi yang baik!

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta coin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait