Seputar Info

Realitas Risiko Murni: Menjaga Stabilitas Keuangan

risiko-murni

Risiko murni adalah risiko yang terlibat dalam situasi yang memberikan peluang kerugian namun tidak ada peluang untuk memperoleh keuntungan, dilansir dari International Risk Management Institute.

Konsep risiko ini menjadi salah satu yang menonjol dalam manajemen risiko karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan kurangnya potensi keuntungan. Tidak seperti risiko spekulatif yang melibatkan peluang kerugian dan keuntungan, risiko murni dicirikan oleh kemungkinan hasil negatif saja.

Artikel ini akan membahas mengenai risiko tersebut, mulai dari definisi, mengeksplorasi jenis, signifikansi, dan peran penting yang dimainkannya di berbagai industri.

Mengenal Risiko Murni

Mengutip Tech Target, risiko murni mengacu pada risiko yang berada di luar kendali manusia dan mengakibatkan kerugian atau tidak ada kerugian tanpa kemungkinan memperoleh keuntungan finansial.

Risiko murni adalah konsep penting bagi siapa pun yang memulai bisnis karena membantu organisasi mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin mereka hadapi.

Dengan memahami dan mempersiapkan potensi kerugian yang terkait dengan risiko ini, bisnis dapat meminimalkan dampak finansial dan menjaga kesuksesan jangka panjang.

Mengabaikan risiko ini dapat menimbulkan konsekuensi tak terduga yang dapat merusak reputasi, laba, dan bahkan eksistensi perusahaan.

Untuk dianggap sebagai risiko murni, hal-hal berikut harus diterapkan:

  • Pada hakikatnya risiko yang melibatkan situasi di mana hanya ada kemungkinan kerugian atau tidak ada kerugian sama sekali. Jika situasi mengarah pada keuntungan atau keuntungan, maka risiko ini tidak berlaku.
  • Hal ini tidak dapat dikendalikan atau dihindari sepenuhnya. Kerugian mungkin dapat dikurangi dengan mempersiapkan diri menghadapi bencana alam yang diperkirakan terjadi, namun tidak serta merta menghilangkan atau menghentikannya.
  • Risiko murni pada umumnya dapat diasuransikan.
  • Hal ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan keuangan bisnis. Situasi risiko ini dapat membuat rencana anggaran menjadi usang, atau menghabiskan dana bisnis.

Tipe dan Kategori Risiko Murni

Untuk mencegah terjadinya kerugian berlebih, melakukan asuransi untuk kemungkinan terjadinya risiko murni sangat dianjurkan.

Agar tahu pasti apakah asuransi bisa melindungi aset secara maksimal, kenali tipe dan kategori risiko murni berikut ini, dilansir dari UKM Indonesia:

Risiko ini umumnya dibagi menjadi tiga tipe.

1. Risiko Aset Fisik

Risiko ini hadir sehingga menyebabkan kerugian pada aset fisik suatu perusahaan. Contohnya, terjadi kebakaran, hingga bencana alam seperti: banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, longsor, dll.

2. Risiko Karyawan

Risiko karyawan merupakan tipe risiko yang melibatkan sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan tersebut. Contohnya karyawan mengalami kecelakaan, karyawan tidak bisa masuk mendadak, dll.

3. Risiko Legal

Tipe yang terakhir ini bisa terjadi ketika kontrak kerja berjalan secara tidak sesuai dengan rencana. Contohnya, terjadinya kerugian akibat perselisihan dengan klien karena kontrak yang dinilai tidak sesuai.

Sedangkan jika dari sudut pandangnya, dibagi menjadi dua kategori:

1. Risiko Subjektif

Kategori risiko ini dapat muncul secara berbeda-beda antara individu, tergantung bagaimana pengusaha menanggapi risiko merugikan tersebut.

Contohnya, ketika penjualan menurun drastis dan pengusaha tidak memiliki solusi yang tepat untuk kejadian tersebut. Alhasil, bukan memperbaiki kondisi, justru akan semakin merugi.

2. Risiko Objektif

Risiko objektif adalah kategori risiko yang dapat terjadi pada semua orang tanpa terkecuali. Pasalnya, kehadiran risiko ini sering terjadi akibat perubahan kebijakan.

Contohnya, bila subsidi BBM dicabut dan harganya naik, maka risiko kenaikan harga pada barang-barang lainnya tidak dapat terhindarkan.

Contoh-Contoh Risiko Murni

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah contoh dari kejadian yang dapat dikategorikan sebagai risiko murni.

1. Risiko Alam

Peristiwa yang disebabkan oleh fenomena alam, seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dan kebakaran hutan, termasuk dalam kategori risiko ini. Kejadian-kejadian ini berada di luar kendali manusia dan dapat mengakibatkan kerugian finansial dan fisik yang signifikan.

2. Risiko Manusia

Risiko yang terkait dengan tindakan manusia meliputi kecelakaan, penyakit, kecacatan, dan kematian. Risiko-risiko ini seringkali tidak dapat diprediksi dan dapat mempunyai implikasi yang besar terhadap individu dan organisasi.

3. Risiko Operasional

Risiko yang timbul dari proses internal, sistem, atau peristiwa eksternal yang dapat mengganggu operasi termasuk dalam risiko murni operasional. Contohnya termasuk kegagalan teknologi, gangguan rantai pasokan, dan perubahan peraturan.

4. Risiko Hukum dan Peraturan

Perubahan undang-undang, peraturan, atau tindakan hukum yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi dunia usaha dikategorikan sebagai risiko hukum dan peraturan. Kegagalan kepatuhan, tuntutan hukum, atau perubahan undang-undang dapat menimbulkan ancaman yang signifikan.

Strategi Pengelolaan Risiko Murni

Berbagai jenis dan ukuran bisnis dapat bersiap untuk segala potensi terjadinya risiko murni dengan menerapkan strategi berikut, dikutip dari Investopedia:

1. Penghindaran Risiko

Salah satu strategi untuk mengelola risiko adalah dengan menghindari paparan terhadap risiko tertentu sama sekali. Hal ini mungkin melibatkan menghindari aktivitas berisiko tinggi atau lokasi yang rentan terhadap bencana alam.

2. Pengurangan Risiko

Strategi pengurangan risiko bertujuan untuk meminimalkan tingkat keparahan atau kemungkinan terjadinya risiko murni.

Menerapkan protokol keselamatan, berinvestasi pada teknologi untuk meningkatkan keamanan, dan melakukan uji tuntas secara menyeluruh adalah contoh langkah-langkah pengurangan risiko.

3. Pengalihan Risiko

Mengalihkan beban finansial dari risiko murni kepada penyedia asuransi adalah strategi manajemen risiko yang umum. Polis asuransi dirancang untuk mencakup berbagai jenis risiko murni, memberikan perlindungan finansial jika terjadi kerugian.

4. Retensi Risiko

Dalam beberapa kasus, organisasi mungkin memilih untuk mempertahankan tingkat risiko tertentu. Hal ini mencakup penerimaan bahwa kerugian dapat terjadi dan mengalokasikan sumber daya untuk menutupi potensi kerusakan tanpa hanya mengandalkan asuransi.

Kesimpulannya, risiko murni tetap menjadi aspek yang melekat dalam kehidupan dan bisnis. Mengakui keberadaannya, memahami implikasinya, dan menerapkan strategi manajemen risiko yang kuat merupakan langkah-langkah penting dalam menghadapi lautan risiko murni yang tidak dapat diprediksi.

Seiring dengan berkembangnya industri dan kemajuan teknologi, kemampuan untuk mengelola risiko secara efektif akan memainkan peran penting dalam ketahanan dan keberlanjutan organisasi dan individu.

Baca Berita Menarik Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya.

Selain itu, Ajaib Kripto kini punya fitur Earn, menawarkan return terbaik di Indonesia dengan periode fleksibel. Ajaib Earn adalah fitur di mana Investor dapat menyimpan aset kripto yang dimilikinya dan mendapatkan reward atau imbalan dari Aset Kripto tersebut. Nikmati kelebihan dari fitur ini!

Artikel Terkait