Seputar Info

Sistem Ekonomi Tradisional: Benang Kehidupan antara Tradisi dan Ekonomi

sistem-ekonomi-tradisional

Dalam lanskap perekonomian global yang beragam, sistem ekonomi tradisional merupakan bukti kekayaan warisan umat manusia. 

Berakar pada nilai-nilai budaya, norma-norma, dan tradisi-tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, sistem-sistem ini memberikan sebuah lensa unik yang digunakan oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonominya. 

Artikel ini mengeksplorasi aspek fundamental dari sistem ekonomi tradisional, menyoroti prinsip-prinsip, peran, dan signifikansinya dalam dunia yang berubah dengan cepat.

Landasan Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi ini berakar pada prinsip-prinsip yang telah lama tertanam dalam masyarakat. Pengambilan keputusan dipandu oleh adat istiadat, tradisi, dan nilai-nilai budaya yang telah terjalin dalam masyarakat selama berabad-abad.

Mengutip VOI, dalam sistem ekonomi tradisional, pola produksi, pola distribusi, dan pola konsumsi bermula dari pengetahuan masyarakat yang dianutnya dari masa ke masa. Biasanya sistem ini sudah ada dan dianut masyarakat selama berabad-abad.

Dalam sistem ini, transaksi cenderung menggunakan sistem barter baik berupa barang maupun jasa, sehingga tidak menggunakan sistem mata uang.

Sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat pada masyarakat agraris atau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Kondisi ini membuat mereka tidak menerapkan teknologi modern. 

Tujuan masyarakat yang menggerakkan perekonomian tradisional hanyalah untuk memenuhi kebutuhan pokok dirinya, keluarganya, atau komunitasnya saja.

Cara Kerja Sistem Ekonomi Tradisional

Dilansir dari The Balance, sistem ekonomi tradisional adalah perekonomian yang mengandalkan adat istiadat budaya, kepercayaan, dan tradisi lain dalam pengambilan keputusan ekonomi. Lima ciri perekonomian tradisional adalah:

  1. Berpusat di sekitar keluarga atau suku.
  2. Ada dalam masyarakat pemburu-pengumpul dan nomaden.
  3. Hanya memproduksi apa yang dibutuhkannya.
  4. Mengandalkan sistem barter.
  5. Berkembang setelah mulai bertani dan menetap.

Pertama, sistem ekonomi tradisional berpusat pada keluarga atau suku. Mereka menggunakan tradisi yang diperoleh dari pengalaman para tetua untuk memandu kehidupan sehari-hari dan pengambilan keputusan ekonomi.

Kedua, sistem ekonomi tradisional terjadi pada masyarakat pemburu-pengumpul dan nomaden. Masyarakat ini mencakup wilayah yang luas untuk mendapatkan makanan yang cukup untuk menghidupi mereka. 

Mereka mengikuti kawanan hewan yang menghidupi mereka, bermigrasi mengikuti musim. Para pemburu-pengumpul nomaden ini bersaing dengan kelompok lain untuk mendapatkan sumber daya alam yang langka. Perdagangan tidak terlalu diperlukan karena mereka semua mengonsumsi dan memproduksi barang yang sama.

Ketiga, sebagian besar sistem ekonomi tradisional hanya memproduksi apa yang mereka butuhkan. Jarang ada kelebihan atau sisa. Hal ini membuat mereka tidak perlu lagi berdagang atau menghasilkan uang.

Keempat, ketika perekonomian tradisional melakukan perdagangan, mereka mengandalkan barter. Hal ini hanya dapat terjadi antar kelompok yang tidak bersaing.

Misalnya, suatu suku yang mengandalkan perburuan bertukar makanan dengan kelompok yang mengandalkan penangkapan ikan. Karena mereka hanya menukar daging dengan ikan, tidak perlu mata uang yang mahal.

Terakhir, sistem ekonomi tradisional mulai berkembang ketika mereka mulai bertani dan menetap. Negara-negara tersebut cenderung memiliki surplus, misalnya hasil panen melimpah, yang mereka gunakan untuk berdagang. 

Ketika hal itu terjadi, kelompok tersebut menghasilkan sejumlah uang. Itu memfasilitasi perdagangan jarak jauh.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Meski berlandaskan asas kedekatan, kepercayaan, dan kekeluargaan, sama seperti sistem lainnya, perekonomian tradisional tentu memiliki kekurangan. Langsir Carbon Collective, kelebihan dan kekurangan tersebut mencakup:

Keunggulan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Perekonomian tradisional tidak menimbulkan ancaman terhadap lingkungan dibandingkan sistem pasar lainnya. Orang-orang dalam perekonomian memiliki pekerjaan konvensional seperti bertani, memancing, berburu atau beternak.
  • Tidak ada pemborosan dalam perekonomian tradisional karena orang-orang dalam perekonomian mengonsumsi apa pun yang mereka hasilkan atau kumpulkan.
  • Sistem ini memberikan perhatian khusus pada pelestarian warisan budaya dan nilai-nilai tradisional, mencegah hilangnya identitas komunitas.
  • Distribusi sumber daya didasarkan pada prinsip keadilan sosial, memastikan keseimbangan dalam masyarakat.
  • Sistem ini memanfaatkan sumber daya lokal dengan bijaksana, mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung ekonomi lokal.
  • Fokus pada pertanian dan peternakan lokal mendukung praktik-praktik pertanian berkelanjutan, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Perubahan musim dapat mengganggu perekonomian. Jika sedang offseason maka akan berdampak langsung pada perburuan dan peternakan dalam perekonomian.
  • Di luar musim, orang bisa kelaparan karena tidak ada makanan yang bisa dimanfaatkan.
  • Sistem ini mungkin sulit beradaptasi dengan perubahan ekonomi global dan teknologi modern, menyebabkan keterbatasan dalam daya saing.
  • Kurangnya adopsi teknologi modern dapat menghambat inovasi dan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
  • Pembagian kerja yang tergantung pada keahlian turun temurun dapat menyebabkan pembatasan pilihan pekerjaan dan kurangnya mobilitas sosial.

Contoh Penerapan Sistem Ekonomi Tradisional

Ciri khas sistem perekonomian tradisional adalah perekonomian harus mandiri. Suku Jarawa di Kepulauan Andaman menggunakan cara-cara primitif untuk bertahan hidup.

Suku Oribu merupakan salah satu contoh suku nomaden yang tinggal di Brazil. Suku tersebut telah dipelajari untuk melihat bagaimana mereka menjalankan perekonomiannya. Pengamatan lebih dekat diberikan pada bagaimana mereka mendistribusikan sumber daya satu sama lain.

Suku ini terdiri dari 1.000 anggota. Suku Oribu merupakan komunitas petani yang fokus pada budidaya buah-buahan dan sayur-sayuran, namun mereka juga merupakan nelayan yang terampil.

Suku tersebut membagikan hasil panen/perolehannya sehari-hari dengan meletakkan seluruh makanan di tengah-tengah perkemahan. Seorang tetua yang disebut Kuno akan pergi ke tengah perkemahan dan memberkati makanan sebelum salah satu anggota dapat mengambil makanan tersebut.

Masyarakat kemudian dapat mengambil makanan sebanyak yang mereka butuhkan. Menurut adat mereka, tidak seorang pun mengambil makanan lebih dari yang dibutuhkan pada hari itu. 

Ini adalah contoh sempurna dari sistem ekonomi tradisional karena tidak diperlukan mata uang untuk perdagangan atau distribusi barang.

Sistem ekonomi tradisional berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan seterusnya. 

Meskipun menghadapi tantangan akibat globalisasi dan teknologi modern, sistem ini memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan menciptakan rasa keseimbangan dalam komunitas yang menganutnya. 

Mereka menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya mencakup pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencakup pelestarian nilai-nilai dan identitas suatu komunitas. 

Di dunia yang ditandai oleh perubahan, sistem ekonomi tradisional tetap tangguh, menjalin benang warisan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Berita Menarik Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan tepercaya.

Selain itu, Ajaib Kripto kini punya fitur Earn, menawarkan return terbaik di Indonesia dengan periode fleksibel. Ajaib Earn adalah fitur di mana investor dapat menyimpan aset kripto yang dimilikinya dan mendapatkan reward atau imbalan dari aset kripto tersebut. Nikmati kelebihan dari fitur ini!

  • APY di atas rata-rata pasar (7% SOL, 6% ETH, 3.8% MATIC, 3,9% USDT & USDC).
  • Pencairan fleksibel, bisa kapan saja.
  • Pendapatan dibagikan setiap hari.
  • Risiko lebih rendah.

Kamu dapat menggunakan fitur Earn untuk menumbuhkan aset kriptomu dan mendapatkan passive income. Coba fitur Earn sekarang!

Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Artikel Terkait