Seputar Info

Stock Keeping Unit Adalah Kode untuk Produk, Apa Fungsinya?

stock-keeping-unit-adalah

Stock keeping unit adalah salah satu poin penting yang perlu ada pada sebuah produk. Keberadaannya tidak boleh diabaikan karena sangat membantu efektivitas pekerjaan dalam bidang terkait.

Selain istilah panjangnya, Stock Keeping Unit sering disingkat SKU. Manfaatnya begitu penting untuk orang pergudangan atau pekerjaan dalam bidang yang bersangkutan karena membantu dalam proses pendataan. 

Dilihat dari penyebutannya, sudah terlihat apa sebenarnya manfaat SKU. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, terutama terkait dengan pengertian dan fungsinya, pastikan menyimak pembahasan pada artikel ini. 

Pengertian Stock Keeping Unit

Sebelum membahas hal lebih jauh, akan lebih baik jika terlebih dahulu mengetahui pengertian apa sebenarnya stock keeping unit itu sendiri. Manfaatnya adalah agar tidak sampai salah mengartikan. 

Singkatnya, stock keeping unit adalah sebuah kode yang disematkan pada suatu produk. Meski jumlah produknya begitu banyak, tetapi masing-masingnya akan mendapatkan kode berbeda. 

Pada penerapannya, bisa juga disebut dengan istilah part number, product identifier, ataupun product number. Hanya saja, memang paling mudah menyebut SKU karena tidak terlalu panjang. 

Bisa dibilang stock keeping unit adalah sebuah cara lain menamakan produk yang akan didistribusikan. Hanya saja tidak semua orang mampu mengetahui maksud kode tersebut karena menggunakan angka atau huruf-huruf saja. 

Kegunaan SKU yang Perlu Diketahui

Sebagian orang menyebut bahwa stock keeping unit adalah barcode yang umumnya terletak di balik kemasan. Kode unik ini mengandung beberapa informasi terkait sebuah produk termasuk harganya.

Selain itu, informasi yang dimuat di dalam barcode juga bisa berkaitan dengan spesifikasi produk secara lengkap. Misalnya saja ketersediaan versi, warna, tanggal pembuatan, dan lain sebagainya.  

Berdasarkan penjelasan singkat tersebut, tentu membuat semakin penasaran dengan apa fungsi dari SKU? Jawaban lengkapnya akan dibahas pada ulasan berikut.

1. Mengidentifikasi Produk 

Pada transaksi pembelian seperti halnya di supermarket, kebanyakan selalu menggunakan sebuah alat pendeteksi. Ketika diarahkan ke barcode yang ada di balik kemasan, maka data-data produk akan langsung muncul di komputer. 

Barcode yang dimaksud di sini adalah SKU yang pada setiap produknya berbeda. Umumnya berupa paduan angka-angka, huruf saja, dan ikon tertentu. Meski berbeda, namun seluruhnya membantu mengidentifikasi suatu barang. 

2. Melacak Ketersediaan Barang

Perkembangan teknologi yang semakin maju memudahkan berbagai pekerjaan, salah satunya melacak ketersediaan stok barang. Tidak perlu lagi mencari satu per satu, tinggal mendeteksi SKU, seluruh data akan muncul. 

Pengecekan ketersediaan barang di gudang menjadi hal penting sebagai pertimbangan apakah harus terus melakukan produksi atau menghentikannya. Terlalu banyak produk bertumpuk justru dapat menyebabkan kerugian. 

Berdasarkan manfaatnya, pembahasan stock keeping unit semakin sering dicari. Beberapa topik paling sering muncul adalah apa itu stock keeping unit dan contohnya untuk memudahkan dalam penyusunannya. 

3. Menentukan Produk Mana Paling Menguntungkan

Kode pada SKU akan diinput dalam data besar yang sering digunakan dalam perekapan produk. Berbekal data itu, karyawan terkait semakin mudah menentukan jenis produk paling potensial dan banyak dicari oleh konsumen. 

Penentuan barang yang paling menguntungkan terbukti dapat meningkatkan penjualan. Oleh sebab itu stock keeping unit adalah bagian yang tidak boleh dilewatkan oleh pebisnis pemula maupun profesional. 

4. Membantu Menemukan Produk dengan Cepat

Di gudang atau swalayan selalu menyimpan lebih dari satu macam produk. Hal ini membuat pengunjung merasa kebingungan mencari letak setiap barangnya. 

Kehadiran SKU begitu membantu mempercepat proses menemukan barang yang sedang dicari. Cara kerjanya yakni dengan memasukkan kode uniknya, nantinya sistem akan langsung menampilkan hasilnya. 

Adanya kode unik memang terbukti membantu dalam berbagai hal, mulai dari pelacakan, pencarian informasi, dan pemeriksaan stok. Untuk itu setidaknya produk harus memiliki SKU. 

Contoh Penerapan Stock Keeping Unit

Penerapan SKU kebanyakan digunakan oleh pemilik usaha retail. Saat diakses, kode unik tersebut akan berisi model, ukuran, warna, jenis produk, harga, manufaktur, serta data lainnya yag diperlukan.

Dalam kehidupan sehari-hari, stock keeping unit adalah salah satu hal yang membantu para pihak gudang dalam dalam melakukan pendataan stok barang. Agar lebih mudah memahami penerapannya, perhatikan contoh SKU produk berikut:

1. Perabot Rumah Tangga

Membuka usaha retail membutuhkan trik khusus untuk menarik minat khalayak. Salah satunya yaitu dengan menyediakan produk dengan banyak pilihan baik dari segi warna, desain, rasa, dan lainnya. 

Keberagaman varian yang disediakan seringkali membuat kebingungan saat memeriksa stoknya. Sebaiknya memanfaatkan SKU untuk mengidentifikasi informasi-informasi pentingnya. 

Cara membuatnya sebenarnya tidak begitu sulit, hanya saja membutuhkan tahapan khusus. Umumnya, jika barangnya sudah dilegalkan maka akan lebih mudah memperoleh SKU.

2. Retail Apparel

Di samping menentukan harga, pengusaha retail apparel juga harus memberikan SKU pada setiap produknya. Dengan begitu lebih cepat dalam menemukan dan mengetahui berapa stok yang tersedia pada data terbaru. 

Kabar baiknya, stock keeping unit adalah sebuah sistem yang jarang mengalami error sehingga mampu mengefektifkan pekerjaan. Ketika koneksi alat pendeteksi dan stock keeping unit bagus, data-data pentingnya akan segera keluar. 

SKU yang telah diterapkan oleh retail dan perusahaan besar juga seringkali berupa paduan antara angka dan huruf. Sebenarnya hal ini tergantung dari format kode unik yang diinginkannya. 

3. Toko Roti

Jika kamu sering membeli di toko roti tentu dapat melihat penerapan SKU. Seringkali terdapat pada kemasan atau bungkus terluarnya. Ketika di-scan, tersaji data-data dari roti yang sebelumnya sudah diinput. 

Data yang dimasukkan adalah informasi umum, mulai dari nama dan variannya. Bukan hanya itu juga muncul jumlah roti yang ada di gudang atau di toko saat ini. 

Dengan memanfaatkan data yang tersaji, pemilik retail roti tidak lagi mengecewakan pelanggan. Terlebih apabila ada orang memesan dalam jumlah banyak, tetapi ternyata stoknya sudah habis 

Dari penjelasan di atas, kamu sudah dapat menyimpulkan apa yang dimaksud dengan stock keeping unit? Pembahasan terkait perlu dimengerti jika ingin bekerja di perusahaan dengan penempatan di gudang atau sebagai kasir. 

Perlu dipahami, antara SKU (Stock Keeping Unit) dengan UPC (Universal Product Code) berbeda. Sebaiknya pahami perbedaan antara keduanya supaya tidak sampai keliru membedakannya. 

Perbedaan paling mencolok bisa dilihat dari kodenya. UPC seringkali menggunakan numerik 12 digit, sedangkan SKU terdiri dari alfanumerik atau kode unik. Dilihat sekilas terlihat sama, akan tetapi sebenarnya berbeda. 

Dilihat dari segi kegunaan, keduanya tidak jauh berbeda karena sama-sama berisi data suatu produk. Akan lebih baik lagi apabila tertarik menggunakannya harus mengulik karakteristiknya lebih detail. 

Di era serba digital yang didukung dengan kecanggihan teknologi, seluruh bidang pekerjaan perlu mengimbanginya dengan memanfaatkan program khusus. Memahami stock keeping unit adalah hal penting untuk saat ini.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait