Investor Pemula

Strategi Stop Loss Buat Take Profit: Definisi dan Cara Menggunakannya!

Strategi Stop Loss Buat Take Profit: Definisi dan Cara Menggunakannya!

Jika ekonomi global sedang buruk, maka pasar lain seperti pasar modal atau pasar jual-beli kripto juga akan terkena dampaknya. Bagai efek domino, harga pasar akan mengalami tren bearish atau tren penurunan. Sebagai investor, kamu harus menyusun dan menyiapkan strategi untuk menghindari kerugian ini, salah satunya dengan stop loss. 

Seperti yang kita tahu, berkecimpung didunia investasi sama saja siap dengan segala risiko tingginya. Crypto dan saham terkenal sebagai jenis investasi yang memiliki volatilitas tinggi. Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan bagi para investor untuk menjaga harga dan menghindari kerugian yang besar. 

Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan stop loss sebagai salah satu strategi dalam berinvestasi. Namun, Apa itu stop loss? Apa kegunaan Stop loss? dan kapan waktu terbaik menggunakan stop loss?

Apa Itu Stop Loss?

Stop loss adalah salah satu strategi untuk menjual atau membeli produk investasi seperti crypto atau saham saat harganya mencapai titik yang sudah ditentukan. Singkatnya, stop loss adalah target dari suatu harga yang sudah kamu tentukan, jadi kamu tidak akan mengalami kerugian yang besar.

Sebagai contoh, sebagai seorang trader kamu ingin membeli Ethereum dan ingin menetapkan stop-loss sebanyak 10 persen dibawah entry price. Jika nilai Ethereum turun, maka order stop-loss akan aktif dan otomatis membuat market order untuk menjual Ethereum. Selain bisa digunakan dalam posisi long, hal ini juga dapat diterapkan untuk posisi short dengan membuat stop-loss diatas entry price.

Fungsi Stop loss

Menggunakan stop loss sebagai salah satu strategi menghindari kerugian ini akan sangat bermanfaat bagi investor atau trader, seperti:

  1. Mempertahankan uang yang sudah diinvestasikan. Stop loss bisa membantu kamu untuk mempertahankan uang yang sudah kamu gunakan dalam trading seperti melikuidasi atau menguangkannya secara otomatis begitu harga turun ke harga saat pembelian. 
  2. Mencegah kerugian. Seperti yang disebutkan sebelumnya, stop loss bisa kamu gunakan untuk menghentikan kerugian yang akan kamu alami. 

Kapan Sebaiknya Menggunakan Stop Loss?

Setelah penjelasan tentang pengertian dan fungsi stop loss, kamu bisa mulai menerapkannya dalam strategimu. Namun, kamu juga harus tahu kapan waktu terbaik menerapkan stop loss ini. Faktanya, jangan menentukan stop loss di posisi yang terlalu sempit agar tidak terkena dampak fluktuasi pasar normal. Oleh karena itu, berikut cara menentukan kapan sebaiknya menggunakan stop loss:

  1. Trailing stop loss. Yang satu ini bisa kita sebut sebagai protect stop. Biasanya, trailing stop loss akan bergerak bersamaan dengan arah tren, namun begitu harga berubah atau berbalik dari tren, maka trailing stop loss tidak akan ikut bergerak. Teknik yang satu ini akan menghasilkan keuntungan tertinggi, namun bukan dari entry price. 

Strategi ini bisa kamu lakukan walaupun kamu tidak melakukan take profit. Trailing stop loss cukup sering digunakan di pasar yang tengah mengalami tren, lalu kemudian trailing stop loss akan langsung berhenti jika tren berubah.

  1. Manajemen risiko. Strategi ini bisa membantu kamu sebagai trader untuk melakukan trading dengan lebih efektif. Biasanya kamu akan diarahkan untuk tidak menggunakan seluruh dana yang kamu punya, lalu menghitung setiap peluang yang kamu miliki dengan teliti. 

Jika kamu sudah memahami tahap ini, maka kamu bisa mulai dengan mendapatkan keuntungan dari strategi ini. Lalu bagaimana caranya?

Cara Mendapatkan Keuntungan dari Stop Loss

Untuk mendapatkan sejumlah keuntungan dari stop loss, kamu bisa memperhatikan beberapa hal berikut:

  1. Menggunakan stop loss secara manual. Jika kamu menggunakan strategi ini secara manual, itu artinya kamu sebagai trader yang akan menutup atau menghentikan posisinya sendiri. Sebagai contoh, ketika kamu melakukan open posisi dan harganya tidak bergerak sesuai prediksi mu, maka kamu harus menghentikannya secara manual. Namun untuk melakukan ini, kamu perlu lebih teliti membaca pergerakan harganya.
  2. Menggunakan stop loss secara otomatis. Yang satu ini artinya trader akan menutup posisinya secara otomatis. Bagaimana caranya? kamu bisa mulai dengan memasang atau menggunakan stop loss di platform trading pilihanmu. Karena ini bersifat otomatis, maka kamu hanya perlu menulis angka atau nilai yang ingin kamu tentukan di kolom stop loss yang sudah disediakan. Jika nanti harga ternyata berhasil menyentuh angka atau harga yang kamu tentukan sebelumnya, maka order akan berhenti secara otomatis. 
  3. Menggunakan stop loss dengan trailing stop. Stop loss juga bisa kamu lakukan menggunakan fitur trailing stop. Fitur ini hanya kompatibel jika digunakan melalui PC atau komputer.
  4. Menggunakan risk reward ratio. Jika kamu menggunakan risk reward ratio ini, maka kamu akan mendapatkan profit yang juga konsisten. Singkatnya, sebelum kamu mengatur berbagai strategi untuk trading, sebagai trader kamu harus terlebih dahulu memperhitungkan seluruh risiko yang akan kamu tanggung. Maksudnya, kamu harus sudah menentukan stop loss sebelum menentukan take profitnya. 
  5. Menentukan Take profit.  Strategi yang terakhir ini bisa kamu lakukan saat harga trending ataupun ranging. Jika trending sedang terjadi, maka kamu sebagai trader juga memiliki peluang untuk mendapatkan profit dengan menggeser stop loss atau trailing stop. Namun, jika ternyata pasar tengah mengalami ranging, level take profit biasanya akan ditentukan dengan memperhatikan formasi pin bar yang ada di batas range. 

Itulah pengertian, fungsi hingga cara menggunakan stop loss dalam trading atau investasi. Perlu diingat, setiap investasi tentu memiliki risiko, namun kamu bisa mencegah kerugian besar dengan stop loss. Jika kamu menggunakan stop loss dengan strategi dan waktu sebaik mungkin, maka tidak menutup kemungkinan kalau kamu juga akan mengumpulkan cuan yang besar! Intinya, sebagai seorang trader atau investor, kamu harus mempelajari setiap pola dan risikonya!

Artikel Terkait