Berita

Tether Lakukan Investasi di Mining Bitcoin Senilai 500 Juta USD

tether Investasi di Mining Bitcoin Senilai 500 Juta USD

Perusahaan penerbit stablecoin USDT, Tether memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam perburuan aset kripto Bitcoin melalui mining Bitcoin. Perusahaan dibalik penerbit USDT yang mencapai 87 miliar USD ini mengumumkan investasinya senilai 500 juta USD diperkirakan hingga enam bulan mendatang. Hal ini akan menjadikan Tether sebagai pemain utama dalam aktivitas mining yang sangat kompetitif ini.

Mengingat, hal ini menjadi sektor utama bagi banyak pihak dalam menghasilkan keuntungan melalui penambangan Bitcoin. Lalu, seperti apa latar belakang langkah pivot yang dilakukan Tether dengan beralih ke mining Bitcoin?

Bagaimana Langkah Tether Lakukan Pivot ke Mining Bitcoin?

Pada dasarnya, strategi yang dilakukan Tether ini melibatkan pembangunan fasilitas penambangannya sendiri dan mendapatkan stake dari perusahaan mining Bitcoin yang sudah ada. Langkah ini meliputi bagian signifikan dari 610 juta USD perpanjangan fasilitas kredit pada Northern Data AG. Dengan begitu, menunjukkan secara jelas komitmen Tether pada sektor ini.

Menurut Paolo Ardoino selaku CEO Tether, perusahaan berkomitmen menjadi bagian dari ekosistem mining Bitcoin sebagai langkah ekspansi dengan membangun cabang dan lokasi baru. Dia juga menambahkan bahwa aktivitas penambangan merupakan hal penting yang harus dipelajari dan bisa tumbuh dari waktu-waktu karena Tether tidak harus terburu-buru untuk menjadi penambang terbesar di dunia.

Tether dikenal selaku perusahaan yang mengelola stablecoin USDT memang tengah mengembangkan bisnis modelnya. Hal ini akan memberikan efek bagi pasar Bitcoin yang memiliki ketersediaan secara terbatas dan menjadi arah baru dari sumber pendapatan Tether.

Peralatan dan Lokasi yang Digunakan Tether

Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas penambangan Bitcoin akan melalui proses validasi transaksi melalui blockchain menggunakan peralatan khusus demi mengamankan jaringan maupun menghasilkan token Bitcoin sebagai hadiah. Hal ini membuat konsumsi energi dan sumber daya menjadi lebih besar. setidaknya energi yang dibutuhkan Bitcoin pada penambangan mencapai 127 terawat per jam atau TWh alias setara dengan energi yang dibutuhkan oleh negara Norwegia.

Sementara di Amerika Serikat, perkiraan dari operasi kripto ini menyumbang emisi karbon di kisaran 25 sampai 50 juta ton karbon dioksida setiap tahunnya. Dengan konsumsi sebanyak ini, maka bisa disandingkan dengan emisi yang dihasilkan setiap tahunnya oleh mesin diesel di sektor kereta api Amerika Serikat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Tether memilih lokasi di tiga negara yang menjalankan aktivitas penambangannya meliputi Uruguay, Paraguay, dan juga El Salvador. Adapun setiap lokasi memiliki kapasitas di kisaran 40 sampai 70 megawatts dengan tujuan meraih 1 persen dari jumlah tenaga komputasi jaringan. 

Terlepas dari itu, industri penambangan kripto yang kompetitif dan periode Bitcoin halving yang akan datang menjadi tantangan tersendiri bagi petualangan baru Tether. Apalagi peralihan Tether ke sektor ini terjadi saat banyaknya penambang yang tengah mengalami kesulitan dan menyoroti potensi dari pergeseran dinamika pasar.

Perusahaan bahkan berencana untuk meraih 120 megawatt di akhir tahun 2023 hingga mencapai 450 megawatt di tahun 2025 mendatang.

Baca Berita Menarik Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Kripto! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya.

Selain itu, Ajaib Kripto kini menghadirkan fitur OTC yang dapat dinikmati para trader profesional untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar dengan cepat dan aman. Silakan mengunjungi halaman berikut ini untuk mendapatkan informasi lengkap tentang OTC Ajaib Kripto.

Yuk, download aplikasi Ajaib Kripto dengan klik button di bawah ini!

Referensi:

Artikel Terkait