Seputar Info

Web5 vs Web3: Perbedaan Fitur dan Fungsi yang Membuat Internet Lebih Terdesentralisasi dan Aman

web5

Web3 mungkin terdengar tidak asing bagi kamu, karena sering terdengar dan beredar di kalangan penggemar teknologi khususnya blockchain. Namun, pernahkah kamu mendengar mengenai Web5?

Di artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu Web5 dan bedanya dengan Web3. Sebelum ini, mari kita bahas mengenai evolusi internet terlebih dahulu.

Evolusi Internet

Pada awal mulanya, internet melibatkan hypertext sederhana dan terus berkembang menjadi teknologi yang lebih rumit dan kompleks.

Setelah itu, muncul Web2. Darcy DiNucci berperan dalam memperkenalkan istilah “Web2” pada tahun 1999. Internet versi kedua ini berfokus pada konten buatan pengguna, budaya partisipatif, kemudahan penggunaan, dan kemampuan untuk berbagi informasi secara real-time.

Web3 kemudian muncul dan mengambil langkah yang lebih jauh. Salah satu pendiri Ethereum, Gavin Wood, menciptakan istilah ini pada tahun 2014. Web3 memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi tanpa khawatir tentang privasi atau berbagi data tanpa persetujuan.

Web3 adalah era web yang terdesentralisasi, di mana penggunanya memiliki kendali penuh terhadap data mereka sendiri.

Kemudian, muncul istilah Web5. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan programmer mengembangkan aplikasi web terdesentralisasi yang menggunakan kredensial yang dapat diverifikasi secara independen dan node web yang tidak terpusat.

Mengenal Web5

Tujuan utama web5 adalah untuk memastikan bahwa pengguna memiliki kepemilikan penuh atas informasi dan data pribadi mereka. Untuk melakukannya, tim sedang berupaya membangun sistem yang lebih terdesentralisasi.

Ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengelola identitas mereka dan mengontrol di mana data mereka disimpan.

Penggagas beranggapan bahwa Web3 tidak transparan soal kepemilikan dan pengelola. Semua masalah yang ada dalam Web3 tersebut diharapkan dapat diselesaikan oleh Web5.

Pendiri Web5

Pencetus sekaligus pemimpin tim Web5 adalah Jack Dorsey, mantan CEO Twitter dan saat ini menjabat sebagai CEO Square. Ia juga merupakan pendiri The Block, anak perusahaan yang berfokus pada pembangunan infrastruktur keuangan yang menggunakan teknologi Bitcoin.

The Block sudah mengumumkan rencana untuk membangun web terdesentralisasi baru (Web5) yang difokuskan pada aset kripto Bitcoin.

Salah satu anak perusahaan The Block yaitu TBD sedang mengerjakan Web5. Menurut TBD, Web5 merupakan penggabungan antara web saat ini (Web2) dan aset kripto seperti Bitcoin. Dengan kata lain, Web5 menghadirkan fungsi layaknya internet saat ini, namun dilengkapi dengan teknologi blockchain.

Cara Kerja Web5

Pertama, Node Web Terdesentralisasi atau DWN merupakan struktur inti dari jaringan terdistribusi untuk node web yang membentuk jaringan pengguna Web5 peer-to-peer. Pengguna dapat menjalankan DWN sendiri di komputer atau perangkat mereka. Hal ini memungkinkan pengguna yang berbeda untuk berbagi, meneruskan, atau mengidentifikasi informasi.

Distribusi DWN di antara pengguna menghasilkan penyimpanan data mesh tanpa server pusat atau otoritas lain yang mengendalikannya. Hal ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi satu sama lain tanpa bergantung pada pihak ketiga seperti Facebook dan Google.

Ketika pengguna mengontrol DWN, maka mereka dapat memutuskan apakah membuat data mereka jadi publik atau tidak. Maka dari itu, pengguna perlu memberikan akses ke data.

Web5 juga berfungsi dengan menggunakan Decentralized Identifiers (DID) dan kredensial yang bisa diverifikasi. Ini adalah komponen mendasar yang dapat kamu gunakan untuk membuat identitas berdaulat sendiri. Kombinasi tersebut memungkinkan terciptanya identitas yang terdesentralisasi.

Ini berarti bahwa pengguna dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri tanpa bergantung pada satu pihak pun. Dengan kata lain, DID hanyalah sebuah komponen yang menyentuh blockchain publik, artinya tidak harus disimpan di blockchain itu sendiri.

DID merupakan pengidentifikasi yang unik. Mereka dikendalikan dan dibuat oleh pengguna dan memungkinkan pengguna untuk mempertahankan kepemilikan atas identitas mereka. Kredensial yang dapat diverifikasi digunakan untuk membuktikan berbagai aspek identitas.

Mereka digunakan untuk mendapatkan kredensial dari pihak lain yang membuktikan kemampuan, kredibilitas, dan reputasi mereka yang memilikinya.

Ketika digabungkan menjadi satu entitas konseptual yang disebut Self-Sovereign Identity Services (SSIS), kedua konsep ini memungkinkan para pengguna untuk membangun kepemilikan atas identitas digital mereka.

Web5 vs Web3, Mana yang Lebih Baik?

Visi utama Web5 memang hampir sama dengan Web3. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang unik. Konsep aplikasi Web3 berbentuk smart contract yang digunakan di blockchain publik. Banyak orang menyebut Web3 sebagai aplikasi terdesentralisasi (DApps).

Di sisi lain, Web5 menyertakan aplikasi web terdesentralisasi (DWA) yang tidak berbasis blockchain tetapi dapat berkomunikasi dengan DWN. Ini menghasilkan pembentukan jaringan relai peer-to-peer yang ada secara independen dari blockchain publik mana pun.

Kamu dapat memiliki kendali atas data kamu sendiri dengan Web5. Di sisi lain, Web3 menyimpan data di jaringan terdesentralisasi atau sistem file terdistribusi dengan IPFS yang mampu mendistribusikan dan menyimpan data dalam sistem jaringan peer-to-peer.

Kapan Web5 Tersedia untuk Umum?

Saat ini, Web5 hanyalah sebuah proyek yang masih dalam proses. Tim masih membutuhkan waktu untuk mencari tahu kapan dapat digunakan. Penanggung jawab TBD, Mike Brock, mengonfirmasi bahwa tidak akan ada token untuk diinvestasikan di ekosistem Web5.

Tim pengembang telah mengerjakan berbagai riset dan teknologi open-source selama lebih dari satu dekade dan mereka masih menyempurnakannya karena masih tahap awal pengembangan.

Kita lihat saja bagaimana proses tersebut bisa berjalan lancar dan dapat digunakan secara fungsional oleh publik. Semakin banyak yang menggunakan, maka semakin besar juga kemungkinan bahwa Web5 digunakan dalam kehidupan sehari-hari nantinya. Tim di balik Web5 telah mengerjakan teknologi sumber terbuka ini selama lebih dari satu dekade, dan itu terlihat.

Pencipta dan pengadopsi awal ide masih menyempurnakannya, karena masih dalam tahap awal pengembangan. Semakin banyak orang yang menggunakan Web5, semakin besar kemungkinan itu akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait