Beberapa waktu lalu, dunia properti sempat dihebohkan dengan banyaknya artis dan investor yang beli tanah di Metaverse. Sebenarnya apa itu Metaverse dan apakah aman membeli tanah di platform tersebut? Yuk, kita kupas tuntas platform satu ini di artikel berikut!
Alasan Investasi Tanah
1. Sebagai Passive Income
Tanah bisa dijadikan sebagai passive income yang sangat menguntungkan. Bila kamu punya sebidang tanah yang berada di wilayah yang sedang berkembang.
Kamu bisa memanfaatkan tanah tersebut untuk dijadikan tempat usaha, misalnya dibangun menjadi ruko maupun kos-kosan. Pendapatan yang kamu peroleh ini bisa dijadikan sebagai passive income.
2. Harga Tanah Cenderung Naik Setiap Tahun
Alasan berikutnya mengapa banyak investor memilih tanah sebagai investasi adalah harga tanah cenderung naik setiap tahun. Sehingga punya sebidang tanah bisa sangat menguntungkan di masa depan jika kamu ingin menjualnya.
Rata-rata kenaikan harga tanah per tahun bisa mencapai 5% – 20%. Besaran persentase kenaikan harga tanah ini tergantung di mana lokasi tanah kamu tersebut.
Bila kamu punya tanah di wilayah yang berkembang, potensi kenaikan tanah milikmu bisa jauh lebih besar dibanding harga tanah di wilayah yang tidak berkembang.
3. Biaya Perawatan yang Minim
Investasi tanah bisa memberikan keuntungan dari minimnya biaya perawatan. Mengapa? Lantaran, kamu hanya perlu membayar biaya keamanan dan kebersihan saja setiap bulan agar aman dari penyalahgunaan lahan.
4. Penghasilan Tetap
Jika kamu baru saja terkena PHK, alangkah baiknya uang pesangon yang kamu peroleh digunakan untuk hal-hal yang produktif. Misalnya kamu bisa menggunakan uang pesangon tersebut untuk dibelikan sebidang tanah untuk dijadikan tempat usaha.
Misalnya tanah yang kamu miliki bisa disulap menjadi lahan parkir, kos-kosan, hingga tempat berjualan. Penghasilan yang kamu peroleh dari usaha-usaha tersebut nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Itulah beberapa alasan mengapa banyak investor yang tertarik investasi tanah.
Baca Juga: Mengenal Metaverse, Masa Depan Ekonomi Virtual
Apa Itu Tanah Virtual?
Beli tanah di Metaverse saat ini sedang menjadi tren baru bagi investor yang ingin membeli tanah sebagai investasi. Ketika kamu membeli tanah di Metaverse, hal ini bisa diibaratkan seperti kamu beli tanah virtual.
Dikutip Cryptonews, tanah virtual adalah tanah yang tidak berwujud. Hal ini sama seperti kamu sedang investasi crypto. Di mana, aset kripto juga sering disebut sebagai koin digital (koin yang tidak berwujud).
Tanah virtual ini bisa kamu perjual-belikan di Metaverse. Metaverse adalah salah satu platform virtual reality yang banyak digunakan oleh investor dan juga public figure di luar sana saat ingin menjual dan membeli tanah virtual.
Keunikan ketika kamu membeli tanah virtual di Metaverse adalah kamu sudah tidak lagi menggunakan uang fiat (Rupiah, USD, Euro, dan lainnya). Melainkan, kamu akan menggunakan mata uang virtual seperti Ethereum.
Dalam dunia crypto, Ethereum diketahui merupakan salah satu aset digital paling berharga saat ini, selain Bitcoin.
Harga tanah di Metaverse dibanderol mulai dari 3,7 Ether, jika kita konversikan ke mata uang rupiah menjadi sekitar Rp73 juta. Rekor harga tanah termahal di Metaverse dimiliki oleh Republic Realm, salah satu perusahaan yang mengembangkan real estate di Metaverse.
Tercatat, perusahaan satu ini telah membayar Rp61,6 miliar untuk tanah virtual di Sandbox. Berbagai tanah virtual di Metaverse bisa kamu beli di platform seperti Sandbox, Treeverse, Cryptovexels, dan Decentraland.
Baca Juga: Serba-Serbi Ripple, Modern Payment System yang Wajib Diketahui
Cara Beli Tanah di Metaverse
Jika kamu tertarik untuk membeli tanah virtual di Metaverse. Kamu bisa mengikuti cara-caranya berikut ini.
- Kamu bisa mengunjungi platform properti Metaverse, misalnya Sandbox, Treeverse, dan Decentraland.
- Kemudian, kamu bisa daftar akun di platform tersebut.
- Setelah kamu login di platform yang sudah dipilih, kamu bisa mulai mencari sebidang tanah dan jangan lupa untuk membandingkan harganya.
- Jika kamu sudah selesai memilih tanah virtual yang hendak di beli. Pastikan bahwa kamu sudah memahami persyaratan yang berlaku di masing-masing platform. Misalnya penggunaan jenis cryptocurrency tertentu saat melakukan transaksi.
- Selanjutnya, kamu bisa menghubungkan dompet digital milikmu ke platform properti di Metaverse. Kamu bisa menggunakan dompet digital MetaMask (dompet satu ini kompatibel dengan berbagai platform properti di Metaverse)
- Kamu bisa membeli aset kripto yang menjadi syarat untuk membeli tanah virtual di Metaverse. Selanjutnya, kamu perlu menekan tombol Buy atau Bid.
- Jika penawaran yang kamu ajukan kepada penjual disetujui. Sebidang tanah digital tersebut akan langsung tersimpan dalam NFT di dompet digital milikmu.
- Kamu bisa melihat sebidang tanah virtual yang sudah berhasil dibeli di tab NFTs pada dompet digital.
Ada satu hal yang perlu diketahui ketika kamu beli tanah di Metaverse. Penawaran yang kamu ajukan bisa kedaluwarsa dalam kurun waktu 6 bulan setelah penetapan tanggal penawaran.
Jika penawaran kamu sudah kedaluwarsa, kamu perlu mengajukan penawaran lagi kepada penjual. Lantaran, penjual tanah di Metaverse berhak memilih siapa pembeli yang layak mendapatkan tanah virtual tersebut dari banyaknya peminat.