Investor Pro

Linea vs Base vs Mantle: Layer 2 Ethereum Mana yang Unggul?

layer-2-ethereum

Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas dan penggunaan mata uang kripto, seperti Ethereum, terus meningkat. Namun, jaringan Ethereum menghadapi tantangan serius, seperti kenaikan biaya transaksi dan kepadatan jaringan. Oleh karena itu, solusi seperti Layer 2 Ethereum sangat diperlukan.

Di dunia kripto, terdapat konsep yang dikenal sebagai trilema blockchain, di mana sebuah blockchain biasanya hanya dapat fokus pada dua dari tiga elemen dasar penting, yaitu keamanan, desentralisasi, dan skalabilitas. Sebagai contoh, Ethereum lebih memprioritaskan keamanan dan desentralisasi, sehingga harus mengorbankan tingkat skalabilitasnya.

Lapisan kedua, yang dibangun di atas blockchain lapisan pertama seperti Ethereum dan Bitcoin, berperan penting dalam meningkatkan skalabilitas. Lapisan ini menangani sebagian dari beban transaksi pada jaringan utama, mengurangi kepadatan pada Layer-1, dan pada akhirnya membuat proses transaksinya menjadi lebih efisien.

Seiring berjalannya waktu, banyak Layer-2 baru yang dikembangkan untuk jaringan Ethereum. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, tim Ajaib Kripto akan membahas topik tentang lapisan kedua mana yang lebih baik di antara Linea vs Base vs Mantle.

Apa Itu Layer 2 Ethereum (L2)?

Layer 2 Ethereum (L2) adalah rantai eksternal yang dibangun di atas Lapisan dasar Ethereum. Lapisan ini dirancang untuk membantu memperluas skalabilitas jaringan dasarnya, seperti meningkatkan kapasitas transaksi atau mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan.

Lapisan kedua juga umumnya mewarisi keamanan dari blockchain utamanya. Setiap data transaksi harus diverifikasi dan dikonfirmasi oleh mekanisme yang ada dalam jaringan blockchain dasar dan tidak menggunakan node terpisah.

Sebagai contoh, sidechain bukan bagian dari Layer 2 karena biasanya menggunakan mekanisme konsensus dan validator yang berbeda dari rantai utamanya, sehingga menghasilkan serangkaian proses yang berbeda dengan rantai lapisan dasar.

Layer-2 dianggap sebagai salah satu solusi untuk masalah skalabilitas dari berbagai jaringan blockchain yang sudah ada, dengan memungkinkan pelaksanaan yang cepat dan scalable tanpa mengorbankan desentralisasi atau keamanan.

Contoh Jaringan Layer 2 Ethereum

Ethereum menjadi jaringan yang saat ini paling banyak digunakan, terutama dengan banyak aplikasi terdesentralisasi yang dikembangkan pada platform ini, sehingga Layer-2 menjadi solusi yang sangat dibutuhkan.

Seiring berjalannya waktu, saat ini sudah banyak lapisan kedua yang dikembangkan oleh berbagai pihak. Berikut beberapa contoh L2 yang populer dan paling banyak digunakan:

1.    Linea

Linea adalah Layer 2 Ethereum yang menerapkan konsep Zero-Knowledge Rollup (zk-rollup). Dengan memanfaatkan zkSNARK, lapisan kedua ini berusaha untuk meningkatkan throughput Ethereum, menawarkan kapasitas transaksi yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah, memungkinkan setiap prosesnya menjadi lebih efisien.

Keunggulan utama Linea terletak pada kemampuannya mengurangi biaya transaksi hingga 15 kali hingga 20 kali lipat dibandingkan dengan Ethereum mainnet.

Selain itu, teknologi ini dirancang agar mudah digunakan oleh pengembang, dengan mendukung berbagai aplikasi populer seperti MetaMask, Truffle, dan Infura. Dengan demikian, Linea memberikan solusi yang efisien dan terjangkau untuk meningkatkan kinerja transaksi jaringan dasar Ethereum.

2.    Base

Base beroperasi sebagai Layer 2 Ethereum yang dirancang khusus untuk jaringan berbasis EVM. Proyek ini diinkubasi oleh Coinbase dan dibentuk sebagai platform yang aman, ekonomis, dan bersahabat bagi para pengembang aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Lapisan kedua ini menjamin interoperabilitas dengan memungkinkan integrasi langsung dengan jaringan Layer 1 (L1) seperti Ethereum, Coinbase, dan rantai yang kompatibel lainnya. Interoperabilitas ini dapat terwujud dengan memanfaatkan OP Stack berlisensi MIT, yang dikembangkan bersama Optimism.

3.    Mantle

Layer-2 selanjut adalah jaringan Mantle yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum dan jaringan EVM lainnya dengan memanfaatkan protokol Optimistic Rollup dengan EigenDA.

Dengan kompatibilitas Ethereum Virtual Machine, ini berarti semua kontrak dan alat yang berfungsi di Ethereum juga padat berfungsi di Mantle Network. Setiap pengembang dapat bereksperimen dan merancang smart contract dalam lingkungan yang efisien dengan biaya rendah.

Singkatnya Mantle Network dibangun dengan arsitektur modular yang menggabungkan protokol optimistic rollup. Hal ini memungkinkan L2 ini untuk membawa keamanan dari jaringan Ethereum dan pada saat yang sama menawarkan ketersediaan data yang lebih murah dan mudah diakses.

Linea vs Base vs Mantle, Mana yang Lebih Unggul?

layer-2-ethereum_2
Perbandingan Layer-2 Linea vs Base vs Mantle

Setiap jaringan Layer 2 Ethereum memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai contoh, Base network yang menggunakan Optimistic Rollup menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik karena melibatkan proses validasi yang lebih kompleks.

Di sisi lain, Linea yang menggunakan ZK-Rollup menonjol dalam privasi dan efisiensi transaksi, terutama dalam menangani transaksi dengan lebih cepat dan menyediakan tingkat keamanan yang lebih kuat.

Sementara itu, Mantle Network dengan fokus pada skalabilitas dan interoperabilitas memberikan solusi yang bersifat modular, mendukung pengembangan aplikasi DeFi dan game.

Dalam mengevaluasi mana yang lebih unggul di antara Linea vs Base vs Mantle, keputusan tersebut akan sangat bergantung pada kebutuhan pengguna atau pengembangnya. Base network mungkin lebih unggul dalam sisi keamanan, Linea menawarkan keunggulan dalam privasi dan efisiensi, sementara Mantle dengan pendekatan modularnya dapat memenuhi kebutuhan proyek-proyek dengan beragam karakteristik.

Kesimpulan

Seperti yang kita tahu, Ethereum merupakan jaringan yang saat ini paling banyak digunakan, sehingga solusi seperti Layer 2 Ethereum sangatlah diperlukan untuk membuat setiap prosesnya menjadi lebih efisien.

Dalam memilih antara Linea vs Base vs Mantle, pengguna ataupun pengembang perlu mempertimbangkan kebutuhan spesifik proyek.

Base mungkin lebih unggul dalam hal keamanan, Linea dalam privasi dan efisiensi transaksi, sementara Mantle, dengan pendekatan modularnya, dapat memenuhi kebutuhan proyek-proyek dengan beragam karakteristik.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait