Literasi merupakan kemampuan personal yang harus dimiliki seluruh masyarakat Indonesia terutama kalangan pemuda. Karena kemampuan inilah yang akan menjadi jaminan peningkatan kecerdasan mereka yang otomatis juga bakal meningkatkan kecerdasan bangsa.
Perlu diketahui literasi merupakan garansi kalau nantinya para generasi penerus bangsa akan memiliki kemampuan intelektual yang baik. Mereka akan membangun peradaban dengan kecerdasan berpikir serta lebih bersemangat ketika melahirkan karya. Ini termasuk alasan mengapa literasi begitu penting untuk diajarkan.
Pengertian Literasi
Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membangkitkan potensi dirinya. Sedangkan cara memiliki kemampuan tersebut adalah tidak berhenti belajar. Artinya orang yang memiliki literasi bagus, berarti yang bersangkutan selalu mengisi hari-harinya dengan aktivitas belajar demi menggali potensi berpikir dan bakat minatnya.
Beberapa kalangan menyatakan kalau literasi hanya sebatas kemampuan dalam hal membaca dan menulis saja. Padahal, pengertiannya lebih luas dari sekadar dua hal itu. Sebab di dalamnya juga ada kemampuan menyimak, berbicara, berdiskusi bahkan berdebat. Jadi, apa pun aktivitas yang di dalamnya ada keinginan untuk belajar maka itulah literasi.
Apa sih Tujuan Literasi Itu?
Tujuan utama dari kegiatan literasi adalah demi meningkatkan kecerdasan berpikir sembari tetap menjaga etika dan moralitas. Sehingga dua hal tersebut bisa dijadikan alat oleh masyarakat di dalam menjalani kehidupan yang begitu keras. Termasuk juga bisa digunakan dalam berinteraksi sosial yang baik dengan sesama.
Nah, jika literasi masyarakat sudah bagus, otomatis kehidupan akan lebih mudah dijalani. Dinamika kehidupan pun akan berjalan sangat ideal baik yang terkait dengan ekonomi, sosial, budaya, politik bahkan agama. Namun sebaliknya, kalau di masyarakat masih lemah, maka semua dinamika berbangsa akan mengalami kemunduran.
Problematika Seputar Literasi
Ada banyak problematika seputar literasi. Dan tidak dipungkiri problematika inilah yang membuat pertumbuhannya di Indonesia masih berjalan di tempat. Untuk itu, supaya masalah ini bisa segera diatasi, maka di bawah ini akan dijelaskan terkait problematika tersebut.
1. Minat Baca yang Rendah
Jangan harap literasi masyarakat Indonesia akan meningkat kalau minat bacanya masih rendah. Karena tidak dipungkiri, membaca buku merupakan cara belajar termudah. Di sisi lain, dengan gemar membaca buku, kecerdasan berpikir dan cakrawala ilmu akan semakin luas.
Tentunya banyak hal yang menjadi alasan mengapa masyarakat Indonesia masih malas membaca. Salah satunya ialah adanya dominasi apatistik dengan alasan yang tidak masuk akal. Seperti contoh enggan membaca karena tidak ada waktu untuk melakukannya.
2. Harga Buku Sangat Mahal
Salah satu problematika yang juga laten adalah harga buku yang sangat mahal. Alhasil, tidak banyak orang yang mampu membeli buku-buku bacaan yang berkualitas. Kalau sudah seperti ini, tentu pemerataan literasi menjadi terhambat karena hanya didominasi kalangan-kalangan tertentu saja.
Di sisi lain, harga jual buku yang mahal juga merupakan kewajaran. Karena di dalamnya berisi ilmu yang penuh manfaat dan faedah. Akan tetapi, bagi masyarakat seharusnya tidak putus asa. Toh masih ada persewaan buku di perpustakaan. Bisa juga dengan membeli buku di bazaar yang tentu harganya jauh lebih murah.
3. Tenaga Pendidikan Berliterasi Rendah
Seorang guru harusnya menjadi pionir. Bahkan ada ahli mengatakan, sebelum meliterasikan siswa, tingkatkan terlebih dahulu literasi gurunya. Tentunya akan sangat ironi kalau tenaga pendidikan justru memiliki kemampuan literasi yang rendah. Karena ini yang akan membuat kecerdasan siswa mengalami penurunan.
Untuk itu, seorang guru yang profesional pasti tidak akan pernah berhenti belajar. Dia terus meningkatkan potensi dan bakat minatnya sendiri supaya bisa dijadikan tauladan oleh siswa-siswanya. Kalau ini berhasil dilakukan, berarti si guru sudah memiliki kemampuan literasi yang tinggi.
4. GLS Tidak Maksimal
GLS adalah singkatan dari Gerakan Literasi Sekolah bukan Gerakan Literasi Siswa. Artinya, GLS diperuntukkan bagi seluruh tenaga kependidikan termasuk satpam yang ada di lembaga sekolah. Program ini dirilis semata untuk seluruh civitas kependidikan yang menjadi pionir terdepan kecerdasan bangsa.
Sayangnya, GLS masih belum berjalan sesuai harapan. Karena titik berat gerakan ini masih terlalu dominan pada siswa. Sedangkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merasa enggan untuk ikut menerapkannya. Kalau kondisi seluruh lembaga pendidikan seperti ini, siap-siap saja bangsa akan melahirkan generasi yang kalah.
Mari Budayakan Literasi
Mari budayakan literasi. Hanya kalimat ajakan itulah yang semoga menjadi penyemangat bagi siapa pun yang masih peduli dengan kecerdasan generasi bangsa. Dan hanya dengan gerakan inilah pula para pemuda bisa bangkit membela bangsanya dengan tidak berhenti melahirkan karya-karya yang menakjubkan.
Untuk itu, mari mulai dari sekarang juga sebelum terlambat. Mari berliterasi agar bangsa Indonesia lebih digdaya di mata dunia. Karena sungguh Indonesia bisa hilang kalau masyarakatnya masih terkesan apatistik untuk terus belajar padahal belajar atau berliterasi merupakan syarat kehidupan yang lebih mudah dan indah.
Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!
Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.
Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!