Aset lancar adalah hal yang menjadi salah satu tolok ukur dari pertumbuhan bisnis. Selain aset lancar, juga ada aset tidak lancar yang jadi bagian dari aset suatu usaha. Bilamana dalam laporan keuangan ada pertambahan aset, bisa dipastikan bahwa suatu usaha terus berkembang dari waktu ke waktu.
Pengertian, peran dan fungsi kedua aset tersebut jelas berbeda. Namun ada baiknya kita terlebih dahulu mengenal apa itu aset lancar serta karakteristik dan jenis-jenis aset lancar.
Pengertian Aset Lancar
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset lancar merupakan kas atau sumber lain sebagai uang tunai dan habis dipakai selama setahun. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa aset lancar adalah uang tunai atau produk berharga lainnya yang sewaktu-waktu dapat dengan mudah dicairkan.
Dengan demikian aset lancar sama dengan aset berjangka waktu singkat, biasa juga disebut sebagai aktiva lancar. Agar bisa termasuk dalam aset lancar, maka sumber daya atau kekayaan yang dimiliki harus bisa diukur memakai satuan mata uang.
Aset lancar adalah hal yang penting kehadirannya dalam suatu usaha. Bila tidak ada, maka bisa terjadi masalah dalam proses produksi. Sebagai contoh ada usaha mebel pembuat kursi, meja dan lemari. Hasil produksi ini lalu dijual ke toko-toko. Yang dijual inilah yang disebut aset lancar.
Memang suatu usaha ini tidak menerima pembayaran secara kontan karena menjual secara kredit. Namun dengan adanya aset lancar menjadi suatu penilaian atas kinerja suatu usaha. Karena itulah aset lancar selayaknya dikembangkan dan dipertahankan sehingga aset suatu usaha jadi terus bertambah. Ini adalah ujung tombak dari suatu usaha.
Jenis-jenis Aset Lancar
Berikut jenis-jenis aset lancar:
- Kas: Semua aset yang tersedia di dalam perusahaan ataupun disimpan di bank. Tentunya kas dengan mudah diambil ataupun dipindah sewaktu-waktu.
- Inventaris: Semua perlengkapan yang terpakai demi kelancaran usaha dan bersifat habis pakai.
- Persediaan barang dagang: Semua barang / produk yang dapat dibeli untuk kemudian dijual kembali dengan mengharap mendapatkan laba.
- Piutang pendapatan: Pendapatan yang sudah menjadi hak meski belum diterima pembayarannya.
- Piutang dagang: Berupa tagihan dari perusahaan yang diajukan kepada pihak lain karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit.
- Piutang wesel: Surat perintah penagihan kepada individu atau lembaga tertentu agar dapat membayar sesuai besaran dan tanggal yang telah ditentukan.
- Beban dibayar di muka: Beban dibayar di muka adalah pembayaran beban yang dibayar di awal waktu, tetapi belum menjadi kewajiban pada periode bersangkutan.
- Surat berharga: Obligasi atau kepemilikan saham yang bersifat sementara dan dapat dijual kembali ketika membutuhkan dana tambahan.
Karakteristik Aset Lancar
Empat karakteristik aset lancar adalah:
- Transaksi dilakukan di masa lalu: Bila ada rencana transaksi yang akan dilakukan beberapa hari ke depan maka belum dapat dikatakan sebagai aset.
- Bernilai ekonomi: Jenis aset lancar biasanya berbentuk uang tunai. Meskipun demikian bisa saja berupa sesuatu yang bermanfaat, dibutuhkan dan memiliki nilai ekonomi.
- Memiliki Benefit: Selain bernilai ekonomi, aset harus punya keuntungan bila dipindahtangankan ataupun dijual.
- Ada bukti kepemilikan: Memiliki bukti kepemilikan aset yang kuat sehingga dapat dibuktikan secara hukum. Misalnya punya properti berupa tanah yang tidak ada surat tanahnya maka tidak bisa dikatakan sebagai aset meskipun nilai ekonominya tinggi.
Baca juga: Mengenal Petty Cash, Kas yang Mempercepat Proses Pembayaran
Manfaat Aset Lancar
Aset lancar merupakan bentuk kekayaan sebagai operasional perusahaan, maka bersifat dinamis. Aset lancar cepat habis namun kembali terisi dari hasil penjualan atau aset lain yang telah dibayarkan.
Beberapa manfaat dari aset lancar adalah bisa untuk membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, bayar sewa kantor, ataupun hutang. Untuk itu perlu dipastikan bahwa aset lancar ada dalam kondisi aman sehingga dapat melanjutkan proses produksi dan usaha bisa terus berjalan.
Aset lancar ini juga bermanfaat ekonomi di masa mendatang. Alasannya karena aset lancar juga bisa jadi sumber daya dalam operasional suatu usaha. Tentunya suatu usaha yang tidak memiliki aset lancar akan kesulitan untuk menjalankan usahanya. Terlebih aset lancar dapat dicairkan sewaktu-waktu saat membutuhkan dana tunai.
Dengan adanya aset lancar maka suatu usaha juga jadi mampu mengatasi masalah keuangan yang sifatnya mendadak. Sebagai contoh ketika harus membayar hutang yang mendekati jatuh tempo.
Aset lancar adalah yang membuat jadi tidak perlu cari sumber dana tambahan ke luar perusahaan sebab sudah tercukupi dan tertutupi secara intern berkat memiliki aset lancar yang dapat dicairkan dalam kondisi darurat. Kreditur pun bisa menjadikan aset lancar sebagai jaminan bilamana suatu usaha tidak bisa melunasi hutangnya.
Selain itu aset lancar juga bermanfaat untuk menunjukkan bahwa suatu usaha tersebut berlangsung dan berkembang dengan baik. Dengan demikian akan ada catatan positif sehingga para calon investor akan lebih mudah untuk bergabung dan merasa lebih nyaman untuk menanamkan modal. Sehingga calon investor tidak lagi ragu saat ingin bekerja sama dengan perusahaan.
Aset lancar adalah hal yang berkaitan dengan aset jangka pendek dan perputarannya begitu cepat. Untuk itulah penting sekali adanya aset lancar ini dalam pencatatan keuangan, karena bisa sebagai syarat memelihara likuiditas suatu usaha.
Penggunaan aset lancar juga dapat dilihat dari bagaimana laporan cash flow yang menunjukkan besarnya aset perusahaan. Artinya banyaknya aset lancar menunjukkan prestasi yang didapat oleh suatu usaha. Karena semakin bertambahnya aset lancar pertanda turut membesarkan suatu usaha.
Baca juga: Apa Itu Prive? Kenali Lebih jauh Pengertian dan Karakteristiknya di Sini!
Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!
Untuk menemukan artikel menarik lainnya, ayo, cek halaman Belajar Ajaib Kripto! Download juga aplikasi Ajaib Kripto di iOS dan Play Store dengan klik button di bawah ini!
