Seputar Info

Mengenal Apa Itu Apa Itu Dollar Milkshake Theory dan Pengaruhnya

Mengenal Apa Itu Apa Itu Dollar Milkshake Theory dan Pengaruhnya

Dollar Milkshake Theory sangat menggambarkan kondisi ekonomi secara global saat ini. Hal ini tentunya memiliki dampak bagi pasar aset kripto. USD bukan sekedar mata uang saja, melainkan juga merupakan sebuah pondasi pasar keuangan dunia. Teori ini menggambarkan bahwa USD atau Dollar AS menyedot likuiditas dari semua mata uang di dunia dan menjadi kuat serta mendominasi. Bagaimana hal itu bisa terjadi dan apa dampaknya terhadap crypto? Simak baik-baik ya!

Apa Itu Dollar Milkshake Theory (DMT)

Teori Dollar Milkshake merupakan sebuah ungkapan yang pertama kali diperkenalkan oleh Brent Johnson, CEO Santiago Capital. Ungkapan ini berasal dari film yang berjudul “There Will Be Blood”, dimana ada seorang tokoh yang mengatakan “Saya tidak perlu membeli tanah milik Anda, yang ingin saya lakukan adalah menancapkan sebuah sedotan ke tanah. Saya meminum milkshake Anda”.

Brent Johnson melihat bahwa USD menyerap atau menyedot likuiditas dari mata uang lainnya di seluruh dunia. Hal ini memicu terdorongnya permintaan akan USD, sehingga nilainya menjadi tinggi. Situasi ini sebenarnya sudah terlihat dalam setahun belakangan.

Ada gagasan bahwa mata uang dari negara lain tidak didukung oleh aset apapun, termasuk emas. Maka dari itu, nilai mata uang fiat akan jatuh. Amerika Serikat adalah negara ekonomi terkuat dan US Dollar adalah mata uang fiat cadangan dunia dengan harapan ketika pasar sedang dalam ketidakpastian, maka modal akan mengalir ke pasar AS. Utang dari negara-negara Non AS juga akan meningkat dalam masa krisis karena ekonomi global berbasis utang.

Beberapa orang membuat analisa bahwa kekuasaan dolar AS akan runtuh, tetapi mereka justru tidak memperhatikan dan menganalisis negara lain. Banyak negara memiliki masalah yang sama seperti AS, namun dalam skala yang lebih besar. Beberapa negara memiliki keuangan yang solid, namun tidak dapat mempengaruhi pasar global karena ekonomi mereka terlalu kecil. Dalam hal ini, AS diuntungkan karena merupakan salah satu pilihan untuk mengamankan dana. Tujuan besarnya adalah membuat USD unggul terhadap semua mata uang fiat dari negara lain.

Kemana Uang Mengalir Saat Krisis?

Saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2007-2008, beberapa pemerintah dan bank sentral di dunia mencetak uang demi mengamankan ekonomi mereka. Ini merupakan tahap pencampuran “milkshake” dan modal ini dapat berpindah kemanapun. Negara mana yang mencetak uang bukanlah suatu hal yang penting, yang terpenting adalah siapa atau negara mana yang menerima uangnya. Brent Johnson berpendapat bahwa Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang menjadi tujuan modal tersebut mengalir, bisa dibilang AS menjadi “sedotan” dari milkshake tersebut. Maka dari itu, hanya mereka yang bisa menyeruput dan menikmati milkshake-nya.

Kekuatan USD

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, USD merupakan pondasi bagi pasar global. Mata uang ini ada dalam banyak aspek keuangan, seperti ekuitas, perdagangan, dan utang. Dengan kata lain, keberadaan dan ketersediaan USD sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi global.

Tidak mudah untuk beranjak dari ketergantungan USD. Negara lain telah mencobanya, namun selalu gagal. Penyebabnya adalah risiko bangkrut yang cukup tinggi, komoditas minyak yang dihitung dalam USD, utang dihitung berdasarkan USD, dan besarnya ekonomi AS. Pesaing USD seperti yuan Tiongkok, euro, yen Jepang terikat pada ekonomi yang relatif kurang aman.

Perdagangan global juga dihitung dalam USD. Contohnya adalah ketika suatu negara mengimpor komoditas seperti minyak dan lain-lain, negara tersebut harus membayarnya dalam US Dollar. Hal ini tentu akan meningkatkan permintaan terhadap USD.

Mungkin kamu akan bertanya-tanya kenapa mereka tidak berdagang satu sama lain saja. Hal tersebut pernah terjadi, namun ada risiko karena fluktuasi atau ketidakstabilan nilai mata uang mereka, sehingga biaya transaksi bisa menjadi tinggi.

Dampak Dollar Milkshake Terhadap Pasar Crypto

Ketika USD atau dolar AS menyedot semua likuiditas, maka aset yang ada dalam pasar crypto termasuk di dalamnya. Dampaknya cenderung kepada turunnya kapitalisasi pasar dalam pasar crypto.

Gelombang jual yang tinggi akan terus melanda pasar crypto. Kondisi ini disebut sebagai “crypto winter”, kondisi dimana dolar AS masih mendominasi. Peluang pemulihan pasar crypto bergantung pada kebijakan The Fed. Mereka perlu memberikan jeda atau berhenti menaikkan suku bunga. Jika inflasi menurun, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah peluang.

Dollar AS atau USD saat ini masih menjadi mata uang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam ekonomi global. Mungkin banyak yang berusaha menggantikannya, namun usaha tersebut tidak pernah berjalan mulus. Jika dollar milkshake theory terus terjadi, bukan tidak mungkin USD akan selalu dapat mengendalikan ekonomi global dan memberikan dampak terhadap pasar crypto. Apakah menurut kamu USD akan terus menguat dan berpengaruh atau mungkin akan ada yang menggantikannya di masa depan? 

Artikel Terkait