Baru-baru ini kasus runtuhnya FTX menggemparkan dunia crypto. Salah satu orang yang terlibat di dalamnya adalah Gary Wang. Tidak seperti CEO FTX, Sam Bankman-Fried yang menyukai ketenaran dan menjadi pusat perhatian, Gary Wang justru tidak menyukai ketenaran dan tergolong seseorang yang misterius.
Seberapa misterius Gary Wang dan apa hubungannya dengan perusahaan FTX dan Alameda Research?
Mengenal Gary Wang
Tidak banyak informasi publik mengenai Gary Wang. Ia merupakan seorang eksekutif asal Amerika dan mantan miliarder. Gary pernah menduduki puncak daftar miliarder dunia dengan umur dibawah 30 tahun versi Forbes pada 2022. Tercatat pada April 2022, kekayaan bersihnya mencapai $5,9 miliar USD.
Kehidupan Awal dan Pendidikan Gary Wang
Wang menghabiskan masa kecilnya di New Jersey, Amerika dan lulus dari sekolahnya yaitu Cherry Hill High School East pada tahun 2011.
Awal Gary Wang bertemu dengan Sam Bankman-Fried adalah ketika ia menghadiri USA/Canada Mathcamp dan mereka bertemu sebagai teman kelas.
Setelah lulus SMA, dia masuk perguruan tinggi MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan mempelajari ilmu komputer dan matematika. Di kampusnya, ia merupakan anggota dari Epsilon Theta, sebuah kelompok persaudaraan mahasiswa dan mahasiswi.
Ketika di MIT, Gary kembali bertemu Sam dan menjadi teman sekamar selama kuliah. Setelah itu, Gary mendapatkan gelar matematika dan ilmu komputer, sedangkan Sam mendapatkan gelar sarjana fisika.
Mendirikan FTX dan Alameda Research
Sebelum berperan dalam mendirikan Alameda Research dan FTX, Gary sempat bekerja di Google Flights. Disana, ia membangun sistem yang kemudian digunakan untuk menggabungkan harga pada jutaan penerbangan publik. Ia menciptakan inovasi dalam sistem ini yaitu menurunkan latensi dan menurunkan penggunaan memori hingga lebih dari 50 persen.
Sampai akhirnya pada tahun 2017, Gary Wang akhirnya meninggalkan Google dan ikut bergabung bersama Sam Bankman-Fried untuk memulai Alameda Research.
Startup Alameda bermula di sebuah apartemen di daerah Berkeley, California. Tempat itu memiliki tiga kamar tidur dan sebuah ruangan di lantai bawah yang berfungsi sebagai kantor.
Kemudian, perusahaan tersebut berpindah ke Hong Kong untuk memanfaatkan peluang pasar crypto di Asia. Disanalah kemudian Gary dan Sam menyalurkan dana dari Alameda untuk membangun bursa crypto yang kemudian diberi nama FTX.
Setelah FTX dibangun pada tahun 2019, Gary menempati posisi Chief Technology Officer (CTO) dan merupakan anggota kunci dalam perusahaan crypto ini. Karena Gary Wang merupakan sosok yang misterius dan cenderung tertutup, di foto profil eksekutif FTX, ia tidak menunjukkan wajahnya sama sekali.
Sejak saat itu, FTX menjadi salah satu dari tiga besar bursa crypto terkemuka dan terbesar di dunia. Namun, kejayaan tersebut harus berhenti pada tahun 2022.
Dikutip dari The Wall Street Journal, kepala eksekutif Alameda yaitu Caroline Ellison dan para pejabat FTX diketahui meminjamkan uang pelanggan FTX ke Alameda dengan alasan untuk membantu perusahaan tersebut berjalan.
Menurut beberapa sumber, Gary merupakan orang yang lebih suka bekerja dari rumah dan sering terlibat dalam pengkodean. Sepertinya ia lebih suka untuk menyendiri dan fokus melakukan pekerjaannya sendiri.
Tuduhan Penipuan
Setelah kehancuran FTX dan dirinya dipecat, Gary Wang lebih sering menghilang, tidak seperti Sam Bankman-Fried. Sam sempat memberi tahu bahwa Gary Ketakutan. Karena hal ini, tidak banyak yang bisa di dapat dan dilaporkan dari Gary Wang.
Di sisi lain, Sam Bankman-Fried dan Caroline Ellison mengaku bersalah dalam kasus FTX dan melakukan penipuan. Sedangkan, Securities and Exchange Commision mendakwa Wang dengan tuntutan skema multiyears (bertahun-tahun) untuk menipu investor ekuitas di FTX.
Pertanyaannya adalah siapa yang menggunakan dana klien FTX? Gary diduga menjadi tersangka utama karena ia memiliki akses root ke kode bursa FTX.
Ilan Graf sebagai pengacara Gary Wang mengatakan bahwa Gary bersedia menerima tanggung jawab atas tindakannya dan menganggap serius kewajibannya sebagai seorang saksi yang bekerja sama.
Gary Wang merupakan salah satu anggota dewan FTX Future Fund. Ini merupakan sebuah badan amal yang dipandu oleh “altruisme efektif” yang kemudian digunakan sebagai alasan atau bukti bahwa ia melakukan hal yang baik untuk kebanyakan orang.
Sampai saat ini, kasus FTX masih menjadi kejadian tidak terlupakan di industri crypto. Sam maupun Gary Wang adalah lakon dibalik hancurnya perusahaan saingan Binance itu. Kerugian yang dialami para penggunanya juga terbilang sangat besar.
Ada banyak perusahaan yang menanam modal atau sekedar menyimpan dana di FTX harus gigit jari karena terpaksa gulung tikar atas kerugian yang mereka alami. Dari kasus runtuhnya FTX, Binance dan berapa perusahaan besar lainnya seperti Coinbase mulai mengemukakan Proof-of-Reserve perusahaannya.
Setidaknya, dengan adanya Proof-of-Reserve yang mulai diterapkan, pengguna ataupun calon pengguna aset kripto di masa depan tidak harus khawatir dengan kejadian yang mungkin serupa dengan FTX karena kurangnya transparansi.