Investor Pro

Pengertian Liquidity Provider, Cara Kerja dan Keuntungan

liquidity-provider

Setiap pasar pasti memiliki peran pembeli dan penjual di dalamnya. Peran pembeli dan penjual ini sangat mempengaruhi keadaan pasar karena mempengaruhi faktor permintaan dan penawaran. Nah, peran ini juga terdapat dalam instrumen keuangan, lho. Ketersediaan pembeli dan penjual akan membentuk suatu likuiditas dalam sebuah instrumen keuangan.

Dampak yang ditimbulkan adalah orang dapat dengan mudah membeli dan menjual sebagai akibat lancarnya arus permintaan dan penawaran. Nah, pihak yang mengatur kelancaran arus ini dikenal dengan sebutan liquidity provider atau penyedia likuiditas. 

Pernahkah kamu mendengar mengenai apa itu liquidity provider? Tentunya istilah ini masih terasa asing di telinga. Lalu, apa peranannya? Yuk, simak artikel berikut ini! 

Liquidity Provider Adalah 

Liquidity provider adalah pihak yang bertindak sebagai penyelenggara dalam instrumen keuangan. Cara kerjanya adalah dengan memperjualbelikan instrumen tersebut ketika adanya permintaan dan penawaran. Penyedia likuiditas ini lebih dikenal dengan penyelenggara pasar atau market maker.

Liquidity provider bertujuan agar likuiditas suatu instrumen dapat terjaga dengan baik. Contohnya dapat dilihat dalam pasar berjangka dan instrumen derivatif yang umumnya memiliki aktivitas perdagangan yang kurang hidup. Namun, likuiditasnya masih tetap terjaga.

Dalam instrumen saham, yang bertindak sebagai liquidity provider adalah sekuritas. Dengan adanya penyedia likuiditas, saham yang memiliki jumlah peredaran yang kecil tetap menjadi hidup.

Seorang investor retail juga dapat dikatakan sebagai market maker jika menjual efek yang dimilikinya dan dibeli oleh orang lain. Oleh karena itu, banyak platform sekuritas yang menerapkan biaya jual efek yang lebih murah dibandingkan biaya belinya.

Nah, dalam menerapkan liquidity provider memerlukan teknis yang kompleks, terutama dalam pengawasannya. Sebab ada kemungkinan sejumlah oknum yang sengaja mengatur harga untuk keuntungan sepihak.

Hal ini timbul karena liquidity provider memungkinkan untuk melakukan aksi jual atau beli instrumen yang sama dalam satu waktu secara sekaligus.

Baca Juga: Apa Itu Automated Market Maker (AMM)? Ini Definisi dan Cara Kerjanya!

Liquidity Provider dalam Crypto 

Liquidity provider juga terdapat dalam cryptocurrency. Namun, perannya tidak berada dalam exchange yang menaungi, lho. Akan tetapi, bergantung kepada jumlah pembeli dan penjual dalam sebuah pool ciptaan exchange yang bertujuan untuk menciptakan kondisi likuiditas.

Pembeli dan penjual adalah para pengguna atau investor yang bersedia memberikan dananya dimasukkan dalam sebuah liquidity pool dengan menggunakan cryptocurrency yang dimiliki. 

Sebagai imbalan, mereka akan mendapatkan keuntungan berupa bunga deposito. Para investor ini juga diberikan kebebasan untuk menjual sendiri cryptocurrency yang dimiliki jika merasa liquidity pool sudah penuh. 

Untuk besar bunga yang diberikan, biasanya bervariasi, tergantung pada jumlah likuiditas yang tersedia dan jumlah transaksi dalam kumpulan likuiditasnya (liquidity pool). Oleh karena itu, liquidity pool dibuat untuk memberikan likuiditas konstan yang mengatur secara otomatis. 

Baca Juga: 6 Situs Cloud Mining Terpercaya yang Bisa Diandalkan

Cara Kerja Token Liquidity Provider 

Cara kerja token liquidity provider menggunakan mekanisme AMM atau automated market maker. Mekanisme ini memanfaatkan algoritma yang memungkinkan jumlah suplai dari kedua token yang di pairing tetap sama. Proses pairing 2 token ini difasilitasi melalui smart contract hingga membentuk trading pair

Misalnya, menggunakan token ERC20 yang berbasis Ethereum sebagai token liquidity provider (penyedia likuiditas) dalam Uniswap. Nah, token ini akan dijadikan sebagai bukti kepemilikan dari kumpulan likuiditas yang dapat dijual kapan saja.

Selama dimiliki, setiap biaya yang muncul dari suatu transaksi akan masuk ke dalam liquidity pool. Efeknya adalah kepemilikan token akan meningkat secara proporsional seiring dengan pertumbuhan liquidity pool.

Hal ini disebabkan biaya trading yang dibayar oleh pengguna yang menggunakan pool untuk menukar token akan dibagikan secara otomatis kepada semua investor dalam liquidity pool berdasarkan proporsi ukuran stake yang dimiliki.

Misalnya, biaya trading untuk pool token USDC/ETH sebesar 0,3 persen dan liquidity provider dibebankan 10 persen dalam pool tersebut, maka para investor berhak terhadap nilai transaksi di pool tersebut sebesar 10 persen dari 0,3 persen tersebut.

Selain keuntungan, liquidity pool juga memiliki risiko, lho. Ketika harga cryptocurrency yang dipilih berada di luar kisaran harga yang ditentukan, maka liquidity pool akan menjual semua cryptocurrency yang dimiliki dan mengeluarkan kamu dari liquidity pool. Penjualan cryptocurrency dilakukan ketika harga cryptocurrency masih berada dalam kisaran harga yang dipilih.

Contohnya, menggunakan 2 token seperti ETH dan USDC dengan perbandingan 1 ETH setara dengan 1200 USDC. Jika kamu memiliki 1200 USDC, maka liquidity Provider berkontribusi dengan memberikan 1 ETH. Jika harga 1 ETH kurang dari 1200 USDC, maka liquidity pool akan melakukan pencairan USDC secara otomatis.

Untuk bisa bergabung liquidity pool, tentu harus masuk ke dalam platform yang menyediakan DeFi Liquidity Pools seperti Uniswap, Bancor, Curve Finance, Kyber Network, Binance, Balancer dan lainnya.

Baca Juga: Mengenal Liquidity Pool dan Cara Kerjanya dalam Crypto

Bagaimana Liquidity Provider Mendapatkan Keuntungan?

Untuk setiap liquidity provider tentu mendapatkan keuntungan dengan cara yang berbeda-beda. Misalnya, dalam saham dapat memperoleh keuntungan dengan menjadi underwriter pada perusahaan yang akan di bantu untuk IPO. 

Sementara dalam crypto mendapatkan keuntungan dari staking atau deposit crypto. Para investor dalam liquidity pool akan menerima token baru yang sejenis. Misalnya menggunakan pool token USDC/ETH maka akan mendapatkan token USDC dan ETH sebagai imbalannya.

Keuntungan juga bisa bertambah jika nilai cryptocurrency tersebut menjadi lebih mahal. Namun harus diingat bahwa liquidity provider memiliki risiko yang tinggi sebab pergerakan crypto sangat fluktuatif.

Baca Artikel Lainnya di Ajaib Kripto!

Untuk menemukan artikel menarik lainnya, ayo, cek halaman Belajar Ajaib Kripto! Download juga aplikasi Ajaib Kripto di iOS dan Play Store dengan klik button di bawah ini!

Artikel Terkait