Investor Pro

Mengenal Teknik Scalping vs Swing Trading Kripto, Lebih Baik Mana?

scalping-vs-swing-trading

Dalam dunia trading crypto, ada sejumlah teknik yang bisa diterapkan untuk menghasilkan keuntungan. Di mana, teknik ini akan disesuaikan dengan kenyamanan atau gaya trader ketika trading di aset kripto. Setidaknya ada dua teknik dasar dalam trading aset kripto yaitu scalping dan swing trading. Teknik scalping vs swing trading crypto, mana yang bisa menjadi pilihan dalam menghasilkan keuntungan?

Hanya saja, harus diperhatikan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang penting untuk diperhatikan. Lalu, pertanyaannya bagaimana cara menerapkan teknik scalping vs swing trading crypto, dan lebih baik mana di antara keduanya untuk bisa menghasilkan keuntungan? Untuk lebih mudah memahami keduanya, yuk simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Scalping dan Swing Trading?

Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara scalping vs swing trading, ada baiknya untuk mengetahui pengertian dari keduanya. Di mana, scalping trading crypto sendiri merupakan teknik trading aset kripto dengan jangka waktu singkat yang bertujuan mendapatkan keuntungan kecil secara cepat. Trader yang menggunakan teknik scalping disebut dengan scalper.

Waktu yang singkat dilakukan oleh scalper biasanya hanya dalam hitungan menit hingga jam saja. Untuk strategi yang diterapkan dalam scalping bagi crypto trader adalah menentukan jumlah persen dari target kenaikan harga untuk kemudian menjualnya setelah mencapai target. Kebalikan dari swing trading, teknik ini dilakukan dengan cara membeli aset saat harganya murah, lalu disimpan untuk dijual saat naik.

Selain itu, swing trading bisa dikatakan sebagai strategi jangka menengah dengan hitungan hari, pekan, sampai bulanan. Teknik ini bisa dilakukan dengan maksimal ketika trader bisa menganalisis arah dari pergerakan tren pasar secara jelas. Ketika mengetahui tren pasar dengan tepat, maka keuntungan yang dihasilkan akan lebih pasti dan besar.

Oleh karena itu, teknik swing trading membutuhkan analisis cukup detail dengan menggunakan grafik harian dalam melakukan analisis sebelum bisa memastikan pembukaan posisi untuk memperoleh keuntungan saat trading.

Cara Menggunakan Scalping dan Swing Trading

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan scalping vs swing trading crypto, kamu bisa mulai mengetahui cara yang digunakan untuk menerapkannya. Di mana, swing trading sendiri menjadi strategi yang dilakukan menggunakan Price Action, Analisis Elliott Wave, maupun indikator tertentu. Hanya saja, sebagian besar trader justru memilih teknik Price Action menggunakan analisis support dan resistance.

Hal ini karena berfungsi sebagai batas dalam menentukan kapan waktu tepat dalam memotong maupun memasang target stop loss hingga take profit. Setidaknya ada 4 langkah yang bisa diterapkan dalam swing trading, di antaranya sebagai berikut:

  • Menganalisis tren harian dalam melihat pergerakan tren terkini.
  • Menggambar daerah support dan resistance melalui penurunan grafik dengan jangka waktu lebih pendek seperti grafik empat jam yang bertujuan mengambil keuntungan dan memasang stop loss.
  • Mengamati bentuk pola grafik untuk meyakinkan maupun mengonfirmasi sebelum membuka posisi.
  • Mengonfirmasi pola candlestick dengan cara menurunkan jangka waktu ke lebih pendek seperti 1 jam sampai 15 menit.

Sementara untuk teknik scalping sendiri dilakukan berdasarkan jenis scalping itu sendiri. Di mana, scalping dibagi menjadi scalping sistematis yaitu jenis yang memanfaatkan alat analisis serta semua pengetahuan yang ada. Selain itu, para scalper sistematis biasanya akan menggunakan trading bot untuk mengotomatisasi transaksi.

Kemudian ada scalping diskresioner yang tidak mengandalkan banyak usaha karena para scalper diskresioner hanya mendasarkan segala keputusan ke dinamika pasar yang dihadapi. Selain jenis, teknik scalping bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya sebagai berikut:

  • Bollinger bands untuk mengetahui informasi seputar volatilitas dari aset kripto yang dipilih, tren harga di masa mendatang, dan memahami fase jenuh beli alias overbought.
  • Moving average untuk mengetahui mengetahui rata-rata dari harga aset kripto di periode waktu tertentu yang meliputi harga pembukaan, harga terendah, harga tertinggi, maupun harga penutupan.
  • Stochastic sebagai cara untuk mengetahui sinyal jual maupun beli melalui perpotongan dua garis. Biasanya cara ini dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi seputar harga perdagangan di penutupan terakhir.

Selain itu, teknik scalping akan mengacu pada sejumlah indikator yang bisa membantu crypto trader mengetahui prediksi harga, di antaranya sebagai berikut:

  • Exponential moving average atau EMA untuk memprediksi tren harga di kurun waktu tertentu.
  • Grafik candlestick yang menyediakan beragam informasi seputar harga aset kripto maupun tren kenaikan dan penurunan harga.
  • Moving Average Convergence Divergence atau MACD berupa dua komponen meliputi garis sinyal dan area.

Kelebihan dan Kekurangan Teknik Scalping Trading

Pada dasarnya, antara scalping vs swing trading tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga penting bagi crypto trader untuk memerhatikan kedua hal tersebut. Di mana, scalping trading memiliki kelebihan meliputi berikut:

  • Memiliki hasil yang lebih cepat karena memperoleh return sedikit demi sedikit dengan memanfaatkan dari selisih harga aset kripto.
  • Transaksi menjadi singkat karena tidak membutuhkan analisis fundamental terus-menerus.
  • Kecepatan dalam identifikasi kesalahan karena trader memiliki kesempatan dalam meralat kesalahan posisi position, lalu membuka yang baru.

Di samping kelebihan, tentunya ada sejumlah kekurangan yang dimaksud, di antaranya sebagai berikut:

  • Memiliki teknik yang cukup sulit diterapkan khususnya pada scalping diskresioner.
  • Harus menatap layar sepanjang waktu untuk mengambil keputusan jual maupun beli mengacu pada gejolak yang terjadi di pasar.

Kelebihan dan Kekurangan Swing Trading

Sama halnya dengan teknik scalping, crypto trader juga harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan swing trading. Di mana, kelebihan swing trading sendiri mengacu pada ketenangan yang didapatkan saat melakukan trading. Hal ini karena trader terlebih dahulu melakukan analisis, lalu membuka posisi dan memasang stop loss maupun take profit secara otomatis.

Swing trading juga membuat kemudahan bagi crypto trader dalam membiarkan posisi terbuka yang tidak membutuhkan waktu cepat dalam menutup maupun membuka posisi. Namun tetap mendapatkan keuntungan pasif. Jumlah keuntungan yang didapat juga berpotensi besar karena lamanya posisi yang disimpan.

Di samping kelebihan, swing trading juga menjadi strategi trading dengan risiko cukup besar. hal ini mengacu pada risk reward ratio dengan trader yang menggunakan grafik jangka waktu tinggi dalam menentukan target, keuntungan, mapun kerugian. Jika kerugian yang terjadi secara konsisten dengan jangka waktu lama, maka cukup sulit mengembalikan modal melalui keuntungan.

Selain itu, trader swing harus memiliki tingkat kesabaran yang sangat tinggi karena strategi ini membutuhkan waktu yang panjang.

Baik teknik scalping vs swing trading sendiri memiliki kelebihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan saat trading. Di mana, swing trading bisa menjadi pilihan kamu yang tidak ingin kerepotan untuk selalu memantau pergerakan harga aset kripto di pasar. Lalu, scalping bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat dengan nominal kecil.

Selain memilih teknik, platform untuk mendukung trading maupun investasi juga tidak kalah penting. Di mana, aplikasi Ajaib Kripto menjadi salah satu pilihan untuk membantu kamu berinvestasi di aset kripto secara aman dan mudah.

Mulai Investasi Aset Kripto di Ajaib Kripto!

Siap memulai perjalanan investasi crypto kamu? Yuk, langsung saja mulai bersama Ajaib Kripto! Cek harga crypto hari ini, dan Jual Beli Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, serta koin lainnya akan jadi lebih mudah, aman, dan tepercaya bersama Ajaib Kripto, aplikasi crypto yang sudah terdaftar dan berizin dari Bappebti.

Yuk, download Ajaib Kripto sekarang!

Artikel Terkait